JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli toksikologi forensik, Nursamran Subandi, menjelaskan, zat sianida yang dimasukkan ke dalam gelas es kopi vietnam yang diminum Wayan Mirna Salihin mungkin bukan sianida murni.
Dia mengatakan, sianida tersebut kemungkinan merupakan sianida teknis yang biasa digunakan di industri tertentu.
"Kemungkinan besar itu adalah sianida teknis yang dipakai karena dari pengukuran yang kami lakukan ditemukan pengotor dalam bentuk ion-ion kalium dan segala macam itu," ujar Nursamran seusai memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan kasus kematian Mirna di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2016) malam.
Mirna meninggal setelah minum es kopi vietnam yang dibelikan temannya, Jessica Kumala Wongso, di kafe Olivier di Grand Indonesia, Jakarta Pusat pada 6 Januari lalu. Jessica kini menjadi terdakwa dalam kasus itu. Ia dituduh telah melakukan pembunuhan berencana terhadap Mirna dengan memasukan racun sianida ke dalam kopinya.
Nursamran menjelaskan, sianida teknis memiliki konsentrasi lebih rendah dibandingkan dengan sianida murni yang biasa digunakan di laboratorium. Sianida teknis biasa digunakan di pertambangan, penyepuhan logam, dan lainnya.
Menurut dia, sianida teknis mudah didapatkan dengan cara-cara yang ilegal.
"Secara legal enggak bisa dijual bebas karena sifat racun yang tinggi. Tapi ada jalur-jalur ilegal itu. Jalur ilegal bukan sesuatu yang tidak mungkin dilakukan," kata dia.