JAKARTA, KOMPAS.com - Kelurahan Koja, Jakarta Utara, dikejutkan dengan beredarnya kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) palsu yang diduga dilakukan oleh oknum mantan Ketua RT setempat.
Lurah Koja, Depika, mengatakan akhir Juli lalu, pihaknya mendapatkan informasi bahwa ada oknum mantan Ketua RT berinisal DF yang membuat kartu BPJS abal-abal.
Depika menceritakan, awal mula diketahuinya aksi tersebut ketika Kepala Puskesmas Kelurahan Koja, Dokter Anita, Rabu (27/7/2016) lalu menghubunginya bahwa ada temuan dugaan beredarnya BPJS palsu yang diketahui saat sepasang suami istri, SH dan istrinya, IS tengah memeriksakan diri ke puskesmas.
Saat dilakukan registrasi kartu, kartu yang dimiliki SH dan IS tidak terdaftar sebagai peserta BPJS. Setelah dicoba menggunakan NIK KTP juga tidak terdaftar.
Selanjutnya Anita menanyakan perihal pembuatan kartu BPJS yang diketahui menggunakan jasa DF.
"Dokter Anita nanya siapa yang buat, mereka bilang Faisal (DF), langsung Dokter Anita ngubungi saya dan kebetulan saya kenal dengan Faisal ini," ujar Depika ketika ditemui Kompas.com di Kelurahan Koja, Jumat (5/8/2016).
Di hari yang sama, Depika mengundang Dokter Anita, Kepala Puskesmas Kecamatan Koja, Sudin Kesehatan Jakarta Utara, Ketua RW 13, dan DF untuk membahas persoalan itu.
Depika menjelaskan saat pertemuan itu, DF menyangkal bahwa dirinya yang membuat kartu BPJS palsu. Karena saat ditanyakan berulang kali, DF tak kunjung mengaku, Depika beserta sejumlah orang yang berkumpul saat itu menghentikan rapat untuk dibahas di pertemuan selanjutnya.
Namun, keesok harinya, Kamis (28/7/2016), Depika mengatakan bahwa DF didampingi Ketua RW 13 datang dan mengakui kalau dirinya memang benar membuat kartu BPJS palsu itu. Pada Jumat (29/7/2016), Depika kembali mengumpulkan sejumlah instansi serta korban DF yaitu SH dan IS untuk dimintai keterangan.
Dalam pengakuannya, Depika mengatakan bahwa DF mengakui ada tujuh KK yang memakai jasanya untuk membuat kartu BPJS. Namun, tiga KK diakuinya didaftarkan secara sah alias asli, sedangkan empat kk memang dipalsukannya.
"Dia ngaku, tapi ngakunya tiga KK itu memang dia urus, asli. Lalu dia tanda tangan surat pernyataan yang isinya benar kalau dia melakukan pemalsuan itu," ujar Depika. (Baca: Pemalsuan Kartu BPJS di Koja Dilakukan Sejak 2014)
Depika mengatakan kalau DF memang tidak lagi menjabat sebagai Ketua RT jauh sebelum DF ketahuan memalsukan kartu BPJS.
"Maret 2016 dia terpilih jadi Ketua RT, tapi sekitar April atau Mei dia mengundurkan diri karena sejumlah alasan, tapi bukan karena kasus ini," ujar Depika.
Peredaran kartu BPJS palsu di Jakarta bermula ketika Kamis lalu, Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) mendatangi Puskesmas Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Kedatangan DJSN itu untuk mengkonfirmasi kabar kalau ada peredaran kartu BPJS palsu di Koja.
Hasilnya, ditemukan tujuh KK yang mendapat kartu BPJS palsu yang dibuat oleh mantan Ketua RT setempat. (Baca: Kata Ahok soal Temuan Kartu BPJS Palsu di Puskesmas Koja )
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.