Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Ichsanuddin Noorsy Maju Pilkada DKI Melalui Jalur Perseorangan

Kompas.com - 07/08/2016, 22:15 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Ichsanuddin Noorsy menyerahkan persyaratan dukungan calon perseorangan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, Minggu (7/8/2016).

Ichsanuddin Noorsy mantap maju melalui jalur perseorangan berpasangan dengan Ahmad Daryoko.

Pria berusia 57 tahun itu memiliki alasan mengapa memilih maju melalui jalur perseorangan.

"Saya anggap masyarakat Jakarta adalah masyarakat yang cerdas, mengerti betul bagaimana seharusnya mereka menilai dari struktur, sosial, politik dan ekonomi," kata Ichsanuddin, di kantor KPU DKI Jakarta, Jalan Salemba Raya, Jakarta, Minggu.

"Jalur independen yang saya pilih karena pendapat tingkat kecerdasan warga Jakarta melebihi seluruh provinsi," tambah  Ichsanuddin.

Ichsanuddin mengaku sering menjadi panelis debat untuk Pilkada di tingkat kabupaten/kota dan provinsi.  

Atas pengalamannya itulah, menurut dia, Pilkada DKI Jakarta adalah yang paling menarik. Dia mengatakan, angka golput di DKI Jakarta cukup tinggi.

"Maka sesungguhnya yang terjadi adalah betapa pentingnya kita untuk memperbaiki apa yang saya sebut sebagai tingkat kepercayaan di masyarakat," katanya.

"Kalau kita ingin memperbaiki tingkat kepercayaan masyarakat, maka jalurnya adalah sesungguhnya baik jalur partai atau perseorangan harus membangun kerjasama dalam rangka memperbaiki moda sosial tadi," kata Ichsanuddin.

Menurut Ichsanuddin, "Saya menganggap penting sekali orang-orang yang bisa membangun hubungan individu dan parpol. Kemudian mengembalikan suasana Jakarta menjadi lebih baik,"

Hitungan sementara jumlah formulir serta fotokopi KTP dukungan yang diserahkan kepada KPU DKI Jakarta berjumlah sekitar 600.000 lembar.

Jumlah ini melebihi persyaratan yang ditetapkan KPU DKI Jakarta atau lebih banyak 532 formulir dukungan.

Setelah ini, KPU DKI Jakarta akan menghitung jumlah KTP dan formulir dukungan yang diserahkan. Jika memenuhi persyaratan, KPU DKI Jakarta akan melakukan verifikasi faktual dengan metode sensus.

"Kerja teknis tingkat kelurahan dan kecamatan ini mesti teliti. Turunkan tim dan kami juga melakukan itu, makanya kerja enggak sembarangan," kata Ichsanuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com