Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Parkir di PD Pasar Jaya Minta Dishubtrans DKI Tidak Putus Kontrak

Kompas.com - 08/08/2016, 14:44 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Belasan paguyuban parkir (pihak ketiga) meminta Unit Pengelola Perparkiran Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI tidak memutus kontrak mereka untuk mengelola parkir di pasar-pasar milik PD Pasar Jaya.

Sebab, mulai 1 Agustus 2016 kemarin, UP Perparkiran mengambil alih pengelolaan parkir di PD Pasar Jaya. Sekitar 15 paguyuban yang membawahi sekitar 780 juru parkir di pasar-pasar milik PD Pasar Jaya mendatangi kantor UP Perparkiran menyampaikan aspirasinya.

Para perwakilan pengelola parkir itu melakukan pertemuan dengan Kepala Dishubtrans DKI Andri Yansyah dan Kepala UP Perparkiran DKI Tiodor Sianturi. Anggota Paguyuban Pengelola Parkir di PD Pasar Jaya Tarufik Rahman mengatakan, pihaknya meminta agar mereka tetap dikontrak sebagai pihak ke tiga untuk mengelola parkir.

"Kami minta di sini agar tetap digandeng sebagai pihak ketiga," kata Taufik, seusai pertemuan, di kantor UP Perparkiran, Jalan Perintis Kemerdekaan, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (8/8/2016).

Pasalnya, Taufik mengatakan UP Perparkiran yang mengambil alih pengelolaan parkir tetap menggunakan juru parkir yang bekerja untuk pihak ketiga ini. Setelah menyampaikan aspirasi, Dishubtrans DKI menurutnya masih menampung aspirasi itu.

"Dishub DKI menanggupi mau sampaikan ke Ahok, supaya aspirasi kami mau ditampung. Kami masih tunggu. Bagaimana dengan kami, kami pengelola resmi, berbentuk perusahaan. Selama ini bayar pajak dan (terpilih) melalui proses tender," ujar Taufik. (Baxca: Dishub DKI Ambil Alih Pengelolaan Lahan Parkir PD Pasar Jaya)

Sedianya, pihaknya akan melakukan unjuk rasa dengan membawa 780 juru parkir ke kantor UP Perparkiran. Namun, atas saran kepolisian, hanya perwakilan pengelola saja yang datang.

Kepala Dishubtrans DKI Andri Yansyah mengatakan akan tetap mengambilalih pengelolaan parkir pasar-pasar PD Pasar Jaya dari pihak ketiga. Ini sesuai Perda Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Parkir di lahan daerah itu oleh UP Perparkiran. Hanya, para juru parkir yang sudah ada tetap dipekerjakan.

"Kami hanya menekankan bahwa pengambilalihan ini tidak ada pemutusan hubungan kerja. Semua pekerja kami manfaatkan sebagai pekerja. Namun, yang tadi di bawah pihak ketiga, kami ambil alih oleh UP Perparkiran," ujar Andri.

Saat ini, sudah 15 pasar PD Pasar Jaya yang parkirannya diambilalih. Rencananya, pada 1 September 2016 mendatang 18 pasar yang parkirnya akan diambil alih lagi. Dishubtrans menunggu masa kontrak dengan pihak ketiga habis. Menurut informasi, total ada 147 pasar milik PD Pasar Jaya yang bakal diambilalih pengelolaan parkirnya oleh UP Perparkiran.

Kompas TV Penertiban Lahan Parkir Berujung Ricuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com