Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upah Jukir Pasar PD Pasar Jaya yang Dialihkan Belum Jelas

Kompas.com - 08/08/2016, 15:25 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para juru parkir (jukir) yang bekerja di pasar-pasar PD Pasar Jaya tetap dipekerjakan meski pengelolaan parkirnya mulai diambil alih Unit Pengelola Perparkiran Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI. Namun, masalah upah para jukir tersebut belum jelas ketentuannya.

Kepala Dishubtrans DKI Andri Yansyah mengatakan, pihaknya masih mengikuti sistem pembayaran gaji sesuai dengan pola lama.

"Jadi untuk sementara baik jumlah pegawai maupun sistem pembayaran kita tidak ubah sedikit pun," kata Andri, usai pertemuan dengan paguyuban pengelola parkir, di kantor UP Perparkiran, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (8/8/2016).

Andri memastikan, para jukir yang bekerja dengan pihak ketiga, setelah pengambil-alihan ini tidak dilakukan pemutusan hubungan kerja atau tetap dipekerjakan. Pihaknya juga belum memutuskan apakah gaji jukir tersebut akan sesuai Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI atau tidak.

"Memang selama ini mereka dapatkan dari pihak ketiga. Jadi sementara kalau ada yang harian kita kasih harian, mingguan atau bulanan, kita kasih gitu. Untuk saat ini kita belum lakukan perubahan-perubahan," ujar Andri.

Hanya saja, pihaknya merencanakan gaji para jukir itu bisa sesuai dengan arahan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yakni dua kali UMP DKI. Namun, masih akan dilihat lagi sesuai kemampuan Dishubtrans DKI.

Tetapi, Andri menyatakan kalau pendapatan dari pengelolaan parkir di pasar PD Pasar Jaya yang diambilalih bagus, maka kesejahteraan para jukirnya akan ditingkatkan.

"Nanti kalau sudah bagus kita tingkatkan kesejahteraannya," ujar Andri.

Kompas TV Kunjungan Sang 'Preman' - eps Sekolah Gratis sang Juru Parkir bag 3
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com