Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Kerja Rakyat Indonesia Dideklarasikan di Tugu Proklamasi

Kompas.com - 15/08/2016, 21:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Pendiri Pusat Sudirman Kadir bersama dengan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Kerja Rakyat Indonesia (Pakar Indonesia) mendeklarasikan Pakar Indonesia di area Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat pada Minggu, 14 Agustus 2016.

Acara deklarasi nasional Pakar Indonesia ini berlangsung meriah meski masih terbilang sederhana. Deklarasi dihadiri para pendiri partai dari berbagai provinsi Indonesia, acara deklarasi mencapai puncaknya tatkala pembacaan manifesto partai yang dibawakan oleh Ketua Majelis Pendiri Pusat.

Para kader pun mengikuti suara para manifesto yang dibacakan tersebut.

Partai politik ini menjadikan konsepsi Trisakti Bung Karno sebagai paradigma perjuangannya. Selain itu, mereka juga menegaskan bahwa nilai gotong royong adalah satu-satunya jalan dalam mewujudkan kedaulatan, kemandirian, serta kepribadian Indonesia.

"Ada 34 provinsi yang telah membentuk dan mendirikan Pakar Indonesia tanpa modal dari satu orang. Ke depannya, partai ini wajib mengembangkan nilai gotong royong dalam lapangan ekonomi dan kebudayaan," ucap Sudirman Kadir, Ketua MPP Pakar Indonesia dalam pers rilis yang diterima Kompas.com, Senin (15/8/2016).

Kedaulatan di tangan kader

Terkait nilai gotong royong ini, Ketua Umum DPP Pakar Indonesia Andy Talman Nitidisastro menyebutkan bahwa Pakar Indonesia sebagai parpol baru telah membuat gebrakan besar dalam sistem kepartaian nasional di mana kedaulatan partai berada di tangan para anggotanya, bukan pemilik modal atau ketua pusat.

"Adalah hak daerah dalam menentukan kebijakan partai di tingkat daerah mengingat nilai-nilai dan kearifan lokalnya, termasuk bahkan dalam mengusung kepala daerah dan anggota legislatif," kata Andy.

Tak hanya itu, Ketua Umum DPP Pakar Indonesia ini juga menggarisbawahi momentum kemerdekaan RI sebagai tonggak bersejarah bagi Pakar Indonesia untuk ikut membangun negeri.

"Dunia yang dibayangi ancaman resesi global serta keberadaan Indonesia sebagai pusat pertumbuhan baru ekonomi di kawasan Asia Pasifik harus disikapi dengan cermat," kata Andy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com