Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semringahnya Ahok pada Hari Kemerdekaan RI

Kompas.com - 18/08/2016, 12:21 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Raut muka Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok semringah ketika melayani wartawan yang bertanya, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (17/8/2016) malam. Saat itu, Ahok terlihat rapi mengenakan jas dipadukan dengan dasi berwarna merah.

Dia bersiap untuk menghadiri resepsi kenegaraan peringatan HUT ke-71 Republik Indonesia, di Istana Merdeka. Saat itu, waktu menunjukkan pukul 19.25. Sedangkan kehadiran Ahok di Istana Merdeka dijadwalkan pukul 19.30.

Biasanya, Ahok irit mengomentari pertanyaan wartawan jika ia terburu-buru menghadiri agenda selanjutnya. Namun, Rabu malam tadi, Ahok menjawab satu persatu pertanyaan wartawan yang menunggunya di Balai Kota.

Senyum terus mengembang dari bibir Ahok ketika menjawab pertanyaan wartawan. Ternyata, senyuman itu bukan tanpa alasan. Ia baru saja mendapat sinyal dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri untuk kembali mengusungnya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

"Bu Mega memiliki tiga opsi (pada Pilkada DKI Jakarta 2017). Nah Bu Mega lebih cenderung (mengusung) sama petahana," kata Ahok.

Ahok pun menceritakan bahwa dirinya baru saja melakukan pertemuan diam-diam dengan Megawati, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, dan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto.

Pertemuan tersebut dilaksanakan di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, sesaat sebelum upacara penurunan bendera di Istana Merdeka. Ahok sekaligus melihat-lihat kantor baru DPP PDI-P. Sambil menyantap makanan khas Palembang, empek-empek, mereka membicarakan Pilkada DKI Jakarta 2017.

Intinya, kata Ahok, Megawati menginginkannya kembali berpasangan dengan Djarot yang juga kader PDI-P untuk maju Pilkada DKI Jakarta 2017. Megawati tak setuju jika Ahok berpasangan dengan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Pasalnya, Heru adalah seorang PNS DKI yang tak mendaftar pencalonan ke DPP PDI-P. Heru sebelumnya ditunjuk Ahok untuk mendampinginya jika maju melalui jalur perseorangan.

"Nah DPP kan punya proses, harus dihargain, nah itu aja sih. DPP PDI-P perlu proses," kata Ahok.

Pada kesempatan itu, kata Ahok, Megawati juga tak mempermasalahkannya akan mendaftar ke DPP PDI-P atau tidak. Bahkan, lanjut dia, Mega menyebut Ahok tak perlu mengikuti fit and proper test seperti figur lain yang mendaftar mengikuti penjaringan bakal calon gubernur.

Ahok tak perlu mendaftar karena sudah pernah terdaftar pada Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu. Saat itu, PDI-P mengusung pasangan Jokowi-Ahok sebagai calon gubernur dan wakil gubernur.

Penolakan struktural di DPC maupun DPD PDI-P DKI Jakarta juga menjadi pembahasan dalam pertemuan tersebut. Belakangan ini, heboh video nyanyian "Ahok Pasti Tumbang" yang beredar dan di dalamnya terlihat beberapa kader PDI-P.

Beberapa kader yang terlihat menyanyikan yel-yel dalam video berdurasi 32 detik itu di antaranya anggota DPRD DKI Jakarta Merry Hotma, Prasetio, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Bambang DH, dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) dari PDI-P DKI Jakarta Gembong Warsono.

"Teman-teman PDI-P di bawah kan, beberapa agak keki juga sama saya. Seolah-olah enggak mau (mengusung Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017)," kata Ahok.

Pada akhir pertemuan, lanjut Ahok, dirinya sempat mengajak Mega untuk berangkat bersama ke Istana Merdeka mengikuti pelaksanaan upacara penurunan bendera.

"Eh dia bilang, 'aku enggak pakai kebaya'. Ya sudah ternyata Ibu memang enggak datang ke sana (upacara penurunan bendera)," kata Ahok sambil terus mengembangkan senyumnya.

Saat ini, ada tiga partai politik yang telah resmi menyatakan dukungan kepada Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Yakni Partai Nasdem, Hanura, dan Golkar. Sedangkan PDI-P belum memberi surat dukungan resmi kepadanya.

Jika PDI-P bergabung untuk mengusung Ahok, maka total dukungan mencapai 52 kursi di DPRD DKI Jakarta.

Kompas TV Ahok: Megawati Beri Sinyal Dukung Petahana
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com