Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Diperiksa Psikiater, Beberapa Pernyataan Jessica Inkonsisten

Kompas.com - 18/08/2016, 14:21 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Psikiater forensik Natalia Widiasih Raharjanti mengatakan, beberapa pernyataan yang diungkapkan Jessica Kumala Wongso saat diperiksa dinilai inkonsisten. Sebabnya, pernyataan Jessica berbeda dengan temuan data yang didapat Natalia.

"Kami tidak mengukur secara statistik, tapi ada beberapa," ujar Natalia saat memberikan keterangan dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (18/8/2016).

Salah satu pernyataan Jessica yang inkonsisten saat dia menyatakan bahwa dia membantu menggoyangkan tubuh Wayan Mirna Salihin saat Mirna kejang-kejang pada 6 Januari 2016. Namun, dari rekaman CCTV tidak tampak Jessica menggoyangkan tubuh Mirna.

Kemudian, saat Jessica menghubungi Hani, teman Mirna yang lain, Jessica menyatakan tidak bisa datang ke rumah duka Mirna karena sakit asmanya kambuh. Namun, saat pemeriksaan dengan Natalia, Jessica menyatakan asmanya tidak pernah kambuh.

Pernyataan inkonsisten yang ketiga saat Jessica menyatakan tidak pernah memiliki riwayat rawat inap di rumah sakit. Padahal, berdasarkan transkrip komunikasinya dengan Hani, Jessica pernah dirawat inap.

Selanjutnya, Jessica juga menyatakan Hani tidak menghubunginya saat Mirna meninggal karena mengira Hani dilarang menghubunginya oleh keluarga Mirna. Namun, dari transkrip percakapan melalui pesan singkat dengan Hani, justru Jessica yang tidak membalas pesan Hani, padahal Hani menghubunginya.

Kemudian, Jessica juga menyatakan dirinya tidak pernah masuk rumah sakit karena kondisi kejiwaannya. Namun, pernyataan tersebut berbeda dengan keterangan yang didapat Natalia dari atasan dan rekan kerja Jessica di Australia.

"Tidak sesuai dengan keterangan dari atasan, rekan kerja, dan kepolisian New South Wales (NSW) karena dipicu masalah putus tadi," kata Natalia.

Yang terakhir yang dijelaskan Natalia, Jessica menyebut lebih sering melihat sisi baik orang lain daripada sisi buruk mereka. Namun, hal tersebut berbeda dengan keterangan rekan kerja Jessica. Contohnya pada saat Jessica dalam kondisi tertekan, sikap Jessica akan tampak marah dan mengatakan dirinya tidak mendapat dukungan yang baik dari keluarganya kepada rekan kerjanya.

"Fakta yang dikatakan orang lain berbeda," ucap Natalia.

Meski ada beberapa pernyataan Jessica yang inkonsisten, Natalia tidak dapat memastikan Jessica berbohong atau lainnya.

"Kalau berdasarkan kompetensi kami, kami tidak bisa pastikan bohong atau tidak, tapi ada beda data," tuturnya. (Baca: Kepada Psikiater, Jessica Ungkapkan Penyesalannya Pulang Ke Indonesia)

Mirna meninggal setelah meminum es kopi vietnam yang dipesan oleh Jessica Kumala Wongso di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Rabu (6/1/2016). Jessica menjadi terdakwa kasus tersebut. JPU memberikan dakwaan tunggal terhadap Jessica yakni Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.

Kompas TV Kuasa Hukum Jessica Keberatan dengan Saksi Ahli
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com