Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Gerindra Menilai, Saefullah Maju pada Pilkada karena Ahok Gagal Memimpin

Kompas.com - 19/08/2016, 18:01 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Syarif, menilai, munculnya niat Sekretaris Daerah DKI Saefullah untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 karena kegagalan kepemimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Menurut Syarif, Saefullah merupakan representasi birokrat yang tidak senang dengan cara Ahok memimpin. Syarif mencontohkan beberapa cara Ahok dalam memimpin yang disebutnya telah membuat para birokrat di Pemprov DKI tidak punya semangat bekerja.

Yang pertama, kebiasaan Ahok sering membuka borok anak buahnya di muka umum.

"Di dalam filosofi manajemen, yang penting itu memuji bawahan di depan umum dan mengkritik pedas bawahan di forum tertutup. Sehingga PNS jadi lebih termotivasi oleh pimpinannya," kata Syarif di Gedung DPRD, Jumat (19/6/2016).

Syarif juga menyoroti kebiasaan Ahok yang dinilainya suka melempar kesalahan ke bawahan.

"Tapi kan sekarang enggak. Harusnya kesalahan ditanggung atasan, keberhasilan ditanggung tim, bukan di tangan seorang diri," kata Syarif.

Syarif kemudian menyoroti kebijakan Ahok yang gemar mengganti pejabat dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama.

"Kebijakan yang Ahok buat terhadap pembinaan aparatur sipil itu seolah PNS jadi kelinci percobaan," kata Syarif.

Saefullah telah disebut-sebut akan maju pada Pilkada 2017. Ia pun mengakui punya niat maju dalam pilkada mendatang. Sejauh ini, ia disebut-sebut akan menjadi pendamping bakal calon gubernur yang dimajukan Partai Gerindra, Sandiaga Uno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com