Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Jadi Tempat Mesum, Sebuah Wisma di Tamansari Disegel

Kompas.com - 19/08/2016, 19:26 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat menyegel Wisma 63 di Jalan Gajah Mada, Tamansari, Jakarta Barat. Penyegelan dilakukan pada Kamis (18/8/2016) kemarin.

Kasatpol PP Jakarta Barat, Tamo Sijabat, mengatakan, penyegelan dilakukan karena tanda daftar usaha pariwisata (TDUP) wisma tersebut sudah kedaluwarsa dua tahun yang lalu.

"Kata Kasudin Pariwisata (Jakarta Barat), ternyata TDUP-nya mati udah tahun," ujar Tamo saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/8/2016).

Selain itu, wisma tersebut juga tidak memenuhi standar kelayakan pariwisata sehingga harus dibenahi. Tamo juga menyebut bahwa tiga pilar Kecamatan Tamansari pernah menggerebek pasangan yang melakukan perbuatan mesum di wisma tersebut.

"Dia (Sudin Pariwisata) juga mengajukan penyegelan karena pernah digerebek sama tim tingkat kecamatan ditemukan ada orang mesum di sana. Jadi udah dirapatkan itu di wali kota. Dari hasil rapat, keluar surat perintah penyegelan," papar Tamo.

Setelah timnya melakukan pemantauan, Tamo juga mengatakan warga di sekitar sana mengadukan wisma tersebut sebagai tempat prostitusi dan parkir kendaraan penginap pun mengganggu mereka.

"Tim ke sana, ada pengaduan warga bahwa itu menjadi tempat prostitusi dan parkirnya mengganggu warga yang di belakang, di samping," ucap dia.

Menurut Tamo, tarif sewa setiap kamar di Wisma 63 dipatok Rp 90.000 per tiga jam. Ketentuan orang yang menginap di sana pun disebut tidak ketat. Dia meminta pengelola memperketat ketentuan penginapan di sana.

"Kita minta ketentuan baru kalau nginap diminta kartu keluarga kalau dia suami istri, itu enggak ada, terlalu bebas. Itu kan wisma, bukan hotel, artinya dijaga. Apalagi kan per 3 jam Rp 90.000 konotasinya kan gimana gitu," kata Tamo.

Selain itu, Satpol PP juga meminta pengelola untuk meminta persetujuan warga sekitar karena warga merasa terganggu. Salah satu warga yang tinggal di sekitar sana, Icih (47), mengatakan wisma tersebut biasanya beroperasi 24 jam. Namun, sudah sepekan wisma tersebut tidak tampak beroperasi.

"Soal kondisi malam, kita mana tahu. Saya kan dagang sampai magrib. Yang jelas nih kamar beroperasi 24 jam. Jadi, kalau siang ada juga yang nginep," tutur Icih, Jumat sore.

Icih menyebut biasanya anak-anak muda yang menginap di sana. Dia pun menyatakan wisma tersebut pernah digerebek Front Pembela Islam (FPI).

"Biasanya muda-mudi. Dulu aja waktu bulan puasa pernah digerebek sama FPI," sebutnya.

Warga lainnya, Samin (53), menyebut wisma tersebut sudah beroperasi lebih kurang selama 10 tahun. Menurutnya, sebelum disegel Satpol PP Jakarta Barat, setiap malamnya banyak pasangan yang datang ke sana.

"Emang sih kalau malam banyak yang datang berpasangan, cuma enggak tahu dah mereka di situ ngapain. Masuknya sih dari pintu belakang," ucap pria yang berdagang di depan wisma tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com