Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria 70 Tahun Ditangkap karena Diduga Lecehkan Anak di Bawah Umur di Tanjung Priok

Kompas.com - 24/08/2016, 19:56 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jajaran Kepolisian Tanjung Priok, Jakarta Utara, mengamankan Sutisna(70) yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak di bawah umur, yaitu ME (15) di kawasan sebuah masjid di daerah itu.

Kapolsek Tanjung Priok, Kompol France J Siregar, Rabu (24/8/2016), menjelaskan, perbuatan tersebut dilakukan pada 31 Juli lalu ketika ME tengah asik bermain di dekat masjid. Sutisna yang diketahui sebagai seorang marbot masjid membujuk ME untuk masuk ke kamarnya yang masih berada di kawasan masjid.

Sutisna membujuk ME dengan iming-iming uang Rp 20.000. Saat keduanya berada di dalam kamar, Sutisna memaksa ME untuk memenuhi hawa nafsunya.

France menjelaskan, dugaan pencabulan itu dilakukan Sutisna karena dirinya tergoda dengan kemolekan ME. Remaja itu diketahui masih duduk di bangku SMP.

"Korban dipanggil oleh tersangka ke dalam kamar, kemudian dilakukan perbuatan pencabulan itu," kata France.

Ia mengatakan, kelakuan Sutisna diketahui Dede yang tak sengaja berada di dekat masjid. Dede yang curiga langsung memanggil sejumlah warga.

Warga datang dan langsung masuk ke dalam kamar dan mendapati Sutisna melakukan tindakan tak senonoh terhadap ME. Warga langsung melaporkan hal itu ke pihak Kepolisian Tanjung Priok.

Dari pengakuan Sutisna, dirinya telah melakukan tindakan tersebut sebanyak dua kali di tempat yang sama.

Pria itu kini terancaman hukuman pidana penjara maksimal 15 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com