Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ini Ibu Kota Jakarta, Bukan Ibu Kota Ahok"

Kompas.com - 25/08/2016, 10:41 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Puluhan orang dari gabungan organisasi kemasyarakatan (ormas) melakukan aksi menolak Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Kamis (25/8/2016) sekitar pukul 10.00 WIB. Aksi ini dilakukan di depan Gedung DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Massa yang membawa spanduk bertuliskan "Tolak Ahok Gubernur Tukang Gusur" langsung melakukan orasi. Mereka meneriakkan yel penolakan terhadap Ahok.

Rasbullah, salah satu orator, mengungkapkan kekecewaaannya terhadap Ahok. Menurut dia, Ahok hanya melakukan aksi penggusuran tanpa memikirkan nasib masyarakat.

"Ini ibu kota Jakarta, bukan ibu kota Ahok," kata Rasbullah di Jakarta, Kamis.

Rasbullah melanjutkan, Ahok tak pernah mau berdialog dengan warganya sehingga tak ada ruang untuk berdiskusi. AKibatnya, kebijakan yang dihasilkan menyakitkan rakyat.

Sementara itu, Shinta dari Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) mengatakan, kedatangannya ke DPP PDI-P untuk menyampaikan aspirasi ke Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri agar tidak mengusung Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Kami ke sini meminta pada Ibu Megawati supaya beliau tidak mendukung Ahok pada pemilihan gubernur mendatang. Semoga Ibu Mega bisa mendengarkan tuntutan dan aspirasi kita," tegas Shinta.

Pantauan Kompas.com, hingga pukul 10.20 WIB, aksi unjuk rasa masih berlangsung. Penjagaan ketat dari kepolisian pun masih dilakukan. (Baca: Ketua Komisi IV: Ahok Gusur Rakyat Kecil Bisa, Kenapa Pengusaha Tidak Bisa?)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com