Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Ahli Jelaskan Sulit Temukan Sianida Dalam Tubuh Mirna karena Terlambat Diotopsi

Kompas.com - 25/08/2016, 13:19 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Saksi ahli toksikologi forensik I Made Agus Gelgel Wirasuta, menyebutkan tidak ditemukan zat sianida di dalam tubuh Wayan Mirna Salihin. Hal itu dia ungkapkan dalam sidang lanjutan mengadili terdakwa kasus pembunuhan Mirna, Jessica Kumala Wongso, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (25/8/2016).

"Kalau pada hari korban meninggal, darahnya langsung diperiksa, sianida masih ada. Tapi, korban kan baru diotopsi lebih dari tiga hari. Sianida sudah tidak ada lagi, karena memang sifat sianida mudah hilang," kata Made, di hadapan majelis hakim.

Made memaparkan, ketika zat natrium sianida masuk ke dalam tubuh, akan langsung tercampur ke dalam darah dan menyebar ke seluruh organ tubuh. Dalam waktu singkat, zat sianida ini akan berubah menjadi tiosianat, lalu berubah jadi karbon monoksida, gas amonia, dan asam sulfat.

Dari pemeriksaan forensik, Made menemukan tiosianat di dalam organ hati Mirna. Berdasarkan hal tersebut, para ahli toksikologi forensik menyimpulkan bahwa ada zat sianida di dalam tubuh Mirna.

"Saya juga cek ada kandungan kafein. Sifat kafein berbanding terbalik dengan sianida, kafein kalau diperiksa, masih ada di dalam tubuh. Untuk menemukan sianida, harus dilakukan rekonstruksi dan pemeriksaan komprehensif hingga didapat sebuah kesimpulan bahwa memang ada sianida di tubuh korban," tutur Made.

Selain dari pemeriksaan itu, kandungan sianida juga diperkuat oleh ciri-ciri fisik yang dialami Mirna. Ciri-ciri yang dimaksud adalah korosif dan mengikat oksigen hingga membuat orang yang terkena jadi sulit bernafas. Ciri-ciri yang sama dijelaskan saksi benar dialami Mirna usai meminum es kopi vietnam di kafe Olivier, Januari 2016 lalu.

Keterangan tersebut turut tercatat di dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

"Dari rangkaian hasil pemeriksaan, saya bisa menyimpulkan, sianida memang ada di dalam kopi yang diminum korban. Tapi, soal siapa yang menaruh, saya tidak tahu. Saya hanya memastikan korban betul meninggal akibat keracunan sianida," ucap dia.

Kompas TV Ini Aktivitas Jessica di Olivier yang Terekam CCTV
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com