JAKARTA, KOMPAS.com - Penghuni Apartemen Kalibata City mempertanyakan masalah pasokan air untuk apartemen tersebut.
Sebab, menurut warga, apartemen ini sudah mengalami masalah kelangkaan air padahal baru dibangun lebih kurang 6 tahun lalu.
(Baca juga: Pertemuan Warga dan Pengelola Kalibata City Terkait Tarif Air Berakhir Buntu)
Salah satu perwakilan warga Kalibata City yang bertemu pengelola, Bambang Setiawan, mempertanyakan konsep awal pembangunan apartemen ini.
Menurut dia, pengembang seharusnya punya konsep mengenai kebutuhan air bagi penghuni.
"Baru dibangun lima-enam tahun tapi sudah terjadi kelangkaan air. Justru ini jadi pertanyaan kita. Ini yang harusnya tertata, artinya jangan cuma pikir bangun," kata Bambang, usai pertemuan dengan pengelola, di Tower Herbras, Kalibata City, Jakarta Selatan, Senin (29/8/2016).
Apalagi, lanjut dia, kasus ini terjadi saat apartemen tersebut baru terisi sekitar 56 persen atau sekitar 6.000-7.000 unit dari 13.556 unit yang tersedia di 18 tower.
"Okupansinya baru 56 persen sudah terjadi kelangkaan air, bagaimana kalau sudah 100 persen?" tanya Bambang.
Padahal, menurut dia, setiap tahunnya kebutuhan air warga pasti meningkat, seperti disebabkan bertambahnya jumlah penghuni di suatu unit karena pernikahan atau punya anak.
(Baca juga: Warga Kalibata City Kembali Protes Tagihan Kelangkaan Air 20 Bulan)
Bambang menilai, sedianya masalah semacam ini tidak terjadi apabila pengembang menyesuaikan rencana pembangunan dengan analisis mengenai dampak lingkungan yang dikoordinasikan dengan Pemprov DKI Jakarta.
"Kalau itu dilakukan artinya sekarang ketimpangan ini (seharusnya) enggak terjadi," ujar Bambang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.