Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halte JCC Senayan Tempat Andrew Dipukuli Hanya Dijaga Satu Orang

Kompas.com - 30/08/2016, 16:29 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemukulan Andrew Budikusuma oleh sejumlah orang tak dikenal di halte JCC Senayan, menjadi sorotan masyarakat. Andrew dipukul dan diteriaki "Ahok Ahok, Lu Ahok Ya?" saat menaiki bus transjakarta, Jumat (26/8/2016) malam.

Salah satu petugas transjakarta di halte JCC Senayan, Ade, mengaku tidak melihat langsung kejadian itu. Ade mengetahui berita pemukulan yang menimpa Andrew dari media.

"Saya shift pagi sampai jam 15.00, setelah itu ganti orang. Tahunya ya dari grup BBM (BlackBerry Messanger) teman-teman," ujar Ade kepada Kompas.com di halte JCC Senayan, Selasa (30/8/2016).

Ade memang tidak secara langsung melihat kejadian itu, namun teman-teman Ade yang juga sesama petugas transjakarta di halte itu sempat heboh. Namun, menurut dia, tidak ada satupun temannya yang juga sesama petugas melihat langsung kejadian itu.

Akun Facebook Andrew Budikusuma Akun Facebook Andrew Budikusuma.
"Ya sempat heboh, kirim broadcast. Tapi enggak ada yang tahu katanya," ujar Ade.

Ade menjelaskan, petugas di halte JCC Senayan memang jauh lebih sedikit dibanding halte lainnya. Di halte ini, hanya ada satu petugas yang berjaga setiap shift-nya. Padahal ada dua halte JCC yang berdampingan. JCC ke arah Cawang-PGC, dan JCC ke arah Pluit.

Ade mengatakan bahwa petugas itu hanya berjaga di JCC arah Cawang-PGC. Untuk petugas pada shift siang, hingga pukul 22.00 WIB, biasanya petugas yang berjaga merupakan petugas wanita. Sedangkan pukul 22.00 ke atas, petugas pria ditugaskan di halte tersebut.

Untuk keamanan, ada dua kamera pengawas atau CCTV di dalam halte. CCTV yang menghadap ke dalam halte dan CCTV lainnya menghadap ke jalan.

Pemukulan terhadap Andrew terjada Jumat (26/8/2016) sekitar pukul 20.30 WIB lalu. Saat itu, dia tengah menaiki bus transjakarta dari Kuningan menuju arah Pluit. Namun, di dalam bus, dia diteriaki oleh sejumlah orang hingga akhirnya saat bus berhenti di JCC Senayan, Andrew dipukuli.

Andrew baru melaporkan kejadian itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Metro Jaya pada Selasa siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com