Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangunan Berbendera FBR Masih Berdiri Saat Rumah-rumah di Rawajati Rata dengan Tanah

Kompas.com - 01/09/2016, 18:34 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bangunan dengan tembok bercat hijau tampak masih berdiri di lokasi penggusuran di RT 09 RW 04 Rawajati, hingga Kamis (1/9/2016) pukul 17.00 tadi.

Tampak bendera organisasi kemasyarakatan Forum Betawi Rempug dipasang di bangunan serupa pos tersebut.

Bangunan ini seolah bebas dari sentuhan petugas yang menggusur permukiman di Rawajati pagi tadi.

(Baca juga: Wali Kota Jaksel: Rusun Marunda untuk Warga Rawajati Layak)

Sementara itu, bangunan rumah warga di sekitar pos tersebut tampak sudah rata dengan tanah.

Selain pos dengan bendera FBR, tampak pula rumah ibadah yang masih berdiri di sana.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, posko berdinding hijau itu terletak di ujung Jalan Rawajati Barat III, berbatasan dengan Jalan Raya Kalibata.

Mendadak posko itu jadi ramai orang yang memakai seragam bertuliskan ormas FBR. Seorang anggota ormas mengatakan bahwa posko mereka akan ditertibkan sore ini.

Namun, ia tidak menjelaskan alasan posko tersebut dibongkar belakangan. "Iya dibongkar juga, tapi nanti sore," kata pria tersebut ke awak media, di lokasi, Kamis (1/9/2016).

(Baca juga: Penggusuran Rawajati Disebut Ilegal, Ini Kata Wali Kota Jaksel)

Secara terpisah, Kepala Polsek Pancoran Komisaris Aswin mengatakan, anggota ormas tersebut menyatakan akan membongkar sendiri pos mereka pada sore nanti.

"Sore katanya mereka sendiri nanti yang bongkar," kata Aswin.

Polisi hanya melakukan pengamanan di lokasi. Terkait hal ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan jajaran kelurahan.

"Kita akan lakukan kordinasi dengan pihak kelurahan. Karena kita hanya dibantukan untuk menjaga," ujar Aswin.

Kompas Video Mempertahankan Rawajati
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com