JAKARTA, KOMPAS.com — Veteran pejuang kemerdekaan Republik Indonesia, Ilyas Karim, terpaksa mengungsi ke rumah anaknya, setelah tempat tinggalnya di Jalan Rawajati Barat, Pancoran, Jakarta Selatan, digusur Pemprov DKI bersama puluhan rumah warga lainnya pada Kamis (1/9/2016).
Selaku veteran pejuang kemerdekaan, Ilyas mendapatkan hadiah berupa unit Apartemen Kalibata City pada 2011.
Meski tercatat pernah mendapat satu unit apartemen di Kalibata City, Ilyas tak lagi menempatinya dan kembali ke rumah di kawasan Rawajati.
(Baca juga: Ahok Telusuri Kebenaran tentang Ilyas Karim)
Menurut General Manager Badan Pengelola Kalibata City Evans Wallad, unit apartemen tersebut sudah dijual Ilyas.
"Benar ada, beliau punya satu unit di Tower Rafles, tetapi per September 2015 sudah beliau jual," kata Evans saat dihubungi Kompas.com, Jumat (2/9/2016).
Mengenai benar atau tidaknya Ilyas diberi hadiah oleh pengembang Kalibata City karena statusnya sebagai pejuang kemerdekaan, Evans tidak dapat memastikan hal itu.
"Saya belum tahu, pengembang, PT PSA (PT Pradani Sukses Abadi), itu yang mungkin tahu," ujar Evans.
Keterangan Evans berbeda dengan pengakuan Ilyas. Veteran berusia 88 tahun itu menampik mendapat sumbangan tanda jasa berupa satu unit apartemen pada tahun 2011.
Ilyas bercerita, pada 2011, ia mengalami musibah kebakaran. "Tahun 2011, rumah saya kebakaran. Dibangun sama anak saya sampai kelar. Saya tidur di sini (trotoar)," ujar Ilyas sambil menunjuk emperan trotoar di samping Apartemen Kalibata City, Jumat.
Selama rumahnya dibangun kembali, Ilyas mengaku tidur bersama istrinya di sebuah tenda di trotoar.
Kejadian itu mendapat perhatian dari pihak pengelola Apartemen Kalibata City. "Kata orang apartemen, kok pejuang tidur di sini. Dibawalah saya ke dalam, tidur," ujar Ilyas.
(Baca juga: Rumah Veteran Pejuang Kemerdekaan Itu Pun Rata dengan Tanah...)
Ia mengaku diberi tumpangan gratis di satu unit Apartemen Kalibata City, bukan diberikan unit apartemen secara cuma-cuma.
Ilyas lantas tinggal di unit apartemen tersebut selama tiga bulan. Kemudian, Ilyas kembali ke rumahnya setelah renovasi selesai.
"Dikasihlah saya satu unit selama 3 bulan. Rumah saya selesai, saya balik lagi tinggal di sini," ujar Ilyas.
Mengaku pengibar bendera pertama