Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Penguasaan Perampok, Pemilik Rumah di Pondok Indah Beri Kode Ini pada Polisi

Kompas.com - 03/09/2016, 19:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi perampokan disertai penyanderaan di rumah Asep Sulaiman, kawasan Pondok Indah, Jakarta, hampir saja luput dari polisi.

Selain adanya laporan dari pembantu rumah tangga yang berhasil melarikan diri, aksi tersebut bisa diketahui lantaran Asep memberikan isyarat atau tanda ke polisi saat dirinya dalam penguasaan perampok.

"Karena ada laporan warga teriak minta tolong, anggota Pospol Pondok Indah dan sekuriti yang piket datang ke rumah ini sekitar pukul 08.00. Itu sebelumnya pembantu bisa kabur," kata Muhasyim, penjaga keamanan kompleks, di lokasi, Sabtu (3/9/2016).

"Pas polisi datang ke sini untuk mengecek dan panggil-panggil Pak Asep, Pak Asep justru munculnya dari balik jendela di lantai dua. Dia melongok dan bilang, 'Enggak ada apa-apa, Pak. Bapak-bapak polisi enggak apa-apa pulang saja.' Akan tetapi, mata Pak Asep kedip-kedip ke polisi, dan jari tangannya ditaruh depan jidatnya dengan digerak-gerakkan, digoyang-digoyang begitu," tuturnya.

Kecurigaan polisi yang datang makin kuat lantaran pembantu rumah, Reni, meloncat dari lantai dua, 30 menit kemudian.

"Nah, setelah pembantunya bercerita ada rampok bawa senjata api, baru 20 polisi, sampai ratusan, pada datang ke sini," kata dia.

Sekitar 20 personel Gegana Brimob diterjunkan untuk menyelamatkan para sandera di rumah Asep. Baru pada pukul 14.00 WIB, Asep, istri, dan anaknya berhasil diselamatkan. Dua pelaku juga berhasil dibekuk. (Abdul Qodir)

Berita ini diambil Kompas.com dari Tribunnews.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com