Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Pegawai Operator Transjakarta yang Kena PHK Berencana Temui Ahok

Kompas.com - 05/09/2016, 18:22 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Karyawan dan sopir transjakarta dari PT Trans Batavia yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) berencana menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Para mantan pekerja Trans Batavia itu berharap Ahok membantu mengatasi masalah mereka.

(Baca juga: Dipecat akibat Pergub Ahok, Mantan Karyawan Operator Bus Transjakarta Unjuk Rasa)

Beberapa tuntutan yang diperjuangkan mereka di antaranya masalah pesangon dan THR yang kurang dibayar atau belum dibayar sejak Maret 2016.

Mereka juga menilai Pergub Nomor 17 Tahun 2015 tentang Pengadaan Jasa Layanan Angkutan Umum merupakan pangkal masalah Trans Batavia yang berujung pada pemecatan ratusan karyawan.

Ketua Umum Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia Ilhamsyah mengatakan, pihaknya akan mendatangi Balai Kota DKI pada 14 September 2016 mendatang.

"Tanggal 14 September mendatang kita akan ke Balai Kota menemui Ahok sebagai gubernur yang keluarkan Pergub 17 yang berimbas pada keberadaan Trans Batavia," kata Ilhamsyah, di lokasi unjuk rasa di depan kantor PT Trans Batavia, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (5/9/2016).

Menurut dia, akibat pergub tersebut, empat perusahaan yang sebelumnya tergabung dalam konsorsium PT Trans Batavia, tidak lagi tergabung dalam konsorsium tersebut.

Karena pergub tersebut, empat perusahaan itu tidak beroperasi melalui konsorsium lagi, tetapi langsung ke PT Transjakarta.

Namun, lanjut dia, begitu perusahaan keluar dari konsorsium, karyawan Trans Batavia jadi di-PHK dan tidak mendapatkan pesangon.

"Kami seperti ditinggal dan ditelantarkan. Kami minta hak kami yang belum dan kurang dibayarkan, agar dibayarkan," ujar Ilhamsyah.

Sebelumnya, mantan karyawan dari perusahaan operator transjakarta, PT Trans Batavia, melakukan aksi unjuk rasa karena di-PHK.

Para mantan pegawai operator transjakarta itu berkumpul sambil membawa spanduk orasi.

Spanduk itu bertuliskan protes terhadap kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan kebijakan manajemen Trans Batavia.

Spanduk tersebut di antaranya bertuliskan "Pak Ahok Jangan Terlantarkan Kami Dari Kebijakan Anda Karena Kami Juga Pejuang Perintis Busway, TTD Perwakilan Karyawan PT Trans Batavia" dan "Kami Butuh Kepastian Bukan Cuma Harapan Palsu dari Manajemen PT Trans Batavia".

(Baca juga: Ahok Bela PT Transjakarta soal PHK terhadap Pegawai)

Pihak karyawan Trans Batavia itu menyatakan, 414 karyawan perusahaan tersebut mengalami PHK pada Juni 2016.

Mereka dari berbagai lini bagian, termasuk 231 sopir transjakarta. Banyak yang kemudian menganggur akibat kehilangan pekerjaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com