Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transjakarta Targetkan 2.400 Bus Beroperasi hingga Akhir 2016

Kompas.com - 01/09/2016, 21:10 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph mengatakan untuk mengoptimalkan pelayanan pihaknya membutuhkan sedikitnya 3.000 bus. Saat ini, bus yang sudah beroperasi sekitar 1.400 armada.

Ia mengungkapkan, pada akhir tahun ini diperkirakan ada tambahan sekitar 1.000 bus yang akan beroperasi untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. Sehingga, bus yang beroperasi melayani penumpan akan melonjak menjadi 2.400 bus tranjakarta.

"Total nanti sampai akhir tahun 2.400 bus tapi kami butuh 3.000 bus di seluruh koridor," ujar Daud, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (1/9/2016).

Ia menyampaikan, transjakarta berusaha meningkatkan layanan pada penumpang. Usaha meningkatkan layanan dan kenyamanan salah satunya ditunjukkan dengan memutus kontrak lima operator bus dalam delapan bulan ini karena tak layak beroperasi.

"Bus yang zaman dulu lantainya bolong, atap bocor dan lainnya. Ini udah berhenti kontraknya. Total ada lima operator yang kami sudah putus kontrak," ucapnya.

Daud menjelaskan, dari 1.000 bus yang telah beroperasi, sedikitnya bersisa 50 bus yang masih di bawah standar. Nantinya, jika bus-bus baru telah tersedia, maka armada yang di bawah standar terancam tidak diperpanjang kontraknya.

"Saya pastikan bus yang beroperasi itu masih di atas standar dikit. Nantinya dengan datangnya bus baru menjadi alasan buat kami tidak lagi memperpanjang mereka karena yang bagus sudah datang," kata Daud.

(Baca: Selama Agustus 2016, Transjakarta Klaim Penumpangnya Capai 11,5 Juta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com