Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Terendam Banjir, Gedung SMA Negeri 15 Kota Tangerang Miring dan Retak

Kompas.com - 09/09/2016, 13:45 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kondisi Gedung RA Kartini di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 15 Kota Tangerang cukup memprihatinkan. Berdiri sejak tahun 2013 lalu, bangunan dua lantai ini membahayakan bagi sebagian siswa-siswi di sekolah yang terletak di Periuk, Kota Tangerang.

Pasalnya, bangunan sekolah itu dalam kondisi miring dan retak di beberapa bagian. Kemiringan tampak terlihat jelas di ujung sisi kiri gedung. Bagian itu tampak menjulang ke atas hingga kurang dari satu meter.

Kemiringan kian terasa saat menginjakkan kaki di sisi gedung tersebut. Siapa pun yang berjalan akan merasa tak seimbang. Sementara itu, untuk sisi kiri gedung, keretakan terdapat di beberapa lokasi, mulai dari lantai, tembok kelas, hingga pagar pembatas.

Pada bagian pagar pembatas, keretakan tampak parah lantaran banyak yang keropos dan terkelupas. Batu bata tembok pembatas pun terlihat jelas.

Saat dikonfirmasi, Kepala Sub Bagian Tata Usaha SMA Negeri 15 Kota Tangerang, Khudaeri, mengungkapkan kondisi miring dan retak itu terjadi sejak tahun 2014.

Kemiringan itu diduga terjadi lantaran sekolah sering diterpa banjir. Dalam satu tahun saja, banjir melanda sekolah sebanyak empat kali.

"Karena ada banjir, tanah urukan di gedung itu jadi merembes ke belakang terbawa air," kata Khudaeri kepada Kompas.com di SMAN 15 Kota Tangerang, Jumat.

Bahkan, saat musim hujan, banjir di sekolah ini masuk hingga ruang kelas. Alhasil, kegiatan belajar mengajar pun turut terganggu.

Banjir di sekolah SMAN 15 Kota Tangerang bukan tanpa sebab. Lokasi sekolah ini dulu adalah rawa, kemudian beralih fungsi menjadi sekolah sejak tahun 2010.

Di bagian Gedung Kartini yang miring dan retak masih terdapat rawa. Oleh karena itu, tanah urukan itu diduga ikut merembes ke bagian belakangnya.

Pihak sekolah sendiri sudah melakukan dua kali rehabilitasi dengan uang sendiri. Namun, kondisi sekolah tak kunjung membaik. (Baca: Berisiko Mangkrak, Perbaikan 45 Gedung Sekolah di DKI Dibatalkan)

Kemiringan dan retak malah semakin parah dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, pihak sekolah berinisiatif untuk langsung menyurati Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah pada Kamis (8/9/2016). Surat itu dikirim agar Pemerintah Kota Tangerang peduli dan segera melakukan rehabilitasi.

"Harapannya agar Pemerintah Kota bisa segera tanggap dan merehab Gedung Kartini ini," kata Khudaeri.

Kompas TV Hujan Deras, Atap SMP di Bima Ambruk
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com