Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB DKI: 75 Persen Poros Alternatif Dukung Yusril

Kompas.com - 09/09/2016, 16:48 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPW PKB DKI Jakarta, Abdul Azis, mengungkapkan, saat ini 75 persen poros alternatif akan mendukung Yusril Ihza Mahendra sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta.

Poros alternatif yang dimaksud adalah Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN). Partai Demokrat memiliki 10 kursi di DPRD DKI, PPP 10 kursi, PKB 6 kursi, dan PAN 2 kursi. Jika mereka tergabung dalam satu koalisi, suara mereka sudah lebih dari cukup untuk mencalonkan diri pada Pilkada DKI dengan persyaratan minimal 22 kursi di DPRD.

Sementara itu, PKB, kata Azis, akan berpaling menarik dukungan dari Sandiaga masuk ke poros alternatif bila Sandiaga memilih Mardani Ali Sera sebagai cawagub.

"Semua lagi penjajakan, 75 persen fix (dukung Yusril)," kata Azis saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Jumat (9/9/2016).

Menurut Azis, dalam kondisi saat ini, partainya menjadi berat untuk mendukung Sandiaga. Sebab, sedari awal, partainya ingin menyandingkan Sandiaga dengan Sekda Provinsi DKI Jakarta Saefullah.

Terkait dukungan poros alternatif ke Yusril, menurutnya, hal ini memiliki banyak pertimbangan. Salah satunya soal survei.

"Pertama survei internal partai-partai, Yusril masih unggul di banding (Sandiaga) Uno," kata Azis. (Baca: Yusril Sebut Akan Ada Poros Baru pada Pilkada DKI Jakarta)

Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra, sebelumnya menyebut akan ada poros baru pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Poros itu akan terbentuk dalam beberapa hari ke depan.

Sementara itu, PKS baru saja menyodorkan nama salah satu kadernya, Mardani Ali Sera, kepada Gerindra untuk dipertimbangkan sebagai bakal calon wakil gubernur pendamping Sandiaga. Gerindra bahkan sudah menyatakan segera mengadakan fit and proper test terhadap Mardani.

Kompas TV Bakal Calon Wakil Sandiaga Uno dari Kalangan Birokrat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com