Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembok Hutan Kota Pondok Labu Dibongkar

Kompas.com - 13/09/2016, 11:31 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Puluhan petugas gabungan dari PPSU, tata air, hingga PHL Hutan Kota Pondok Labu, Jakarta Selatan, sejak Selasa (13/9/2016) pagi, membongkar tembok belakang hutan kota tersebut.

Tembok sepanjang 135 meter itu dibongkar sebab beronjong di bawahnya ambrol dan membuat sempit saluran penghubung (PHB) Pinang Kali Jati. PHB Pinang Kali Jati yang awalnya memiliki lebar satu meter, kini terlihat hanya tersisa sekitar 50 cm.

Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Selatan Holi Susanto mengatakan, tembok dan lahan milik Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta itu terpaksa dibongkar dan dimundurkan temboknya hingga sejauh sembilan meter.

"Ini rencana mau kami bongkar temboknya, kami buat landai supaya nggak longsor lagi. Beronjongnya kami angkat, lalu disusun terasering, tarik sembilan meter ke belakang," kata Holi saat ditemui di lokasi, Selasa (13/9/2016).

Tembok Hutan Kota Pondok Labu berdiri sekitar 10 meter di atas permukiman warga RT 09 RW 02 Pondok Labu, Jakarta Selatan. Di bawah tembok yang curam itu, disusun beronjong agar tanah Hutan Kota tidak longsor.

Namun pada 27 Agustus 2016, hujan deras yang mengguyur Ibu Kota membuat beronjong tersebut ambrol menutupi PHB Pinang Kali Jati yang membatasi hutan kota dengan permukiman warga di bawahnya.

Ketika ambrol, air yang seharusnya mengalir lancar di PHB pun meluap dan membanjiri rumah warga setinggi 1,5 meter. Holi mengatakan pengerjaan ini harus dilakukan dengan hati-hati sebab dikhawatirkan terjadi pergeseran tanah dan ada longsor susulan.

Setelah tembok dibongkar, beronjong akan diangkat ke atas dan disusun ulang. PHB Pinang Kali Jati sebagai anak Kali Krukut, diharapkan dapat memiliki lebar tiga meter sehingga tidak lagi membanjiri rumah warga.

"Sementara kami buat tidak longsor saja, belum ada rencana pelebaran PHB," kata Holi.

Kompas TV Banjir Di Pondok Labu, Apa Kata Wali Kota Jaksel?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com