Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Tak Ada Pengetatan Pengawalan terhadap Ahok

Kompas.com - 14/09/2016, 09:01 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Polda Metro Jaya membantah ada pengetatan pengawalan terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono, pengawalan terhadap Ahok sudah sesuai prosedur tetap.

"Itu memang sudah lama, pengamanan terhadap gubernur atau wakil Gubernur DKI ada 10 anggota Brimob yang menjaga kediamannya," ujar Awi kepada Kompas.com, Rabu (14/9/2016).

(Baca juga: Ahok Dikawal Puluhan Polisi Bersenjata Saat Tinggalkan Pasar Kebon Bawang)

Awi menyampaikan, pengawalan semacam itu bukan hanya untuk Ahok, melainkan kepada semua pejabat negara maupun pejabat daerah.

Ia menuturkan, 10 anggota Brimob tersebut merupakan pengawalan yang melekat.

Mengenai acara gubernur yang dijaga sejumlah polisi bersenjata, Awi menyampaikan bahwa pengamanan semacam itu situasional.

"Kalau bawa senjata ataupun tidak itu kan dilihat ancamannya. Itu kan memang sudah sesuai kalau Brimob bawa senjata, kan memang itu tugasnya," ucap dia.

Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Kabiro Ops Polda Metro Jaya Kombes Verdianto menyampaikan, tidak ada permintaan khusus dari Ahok mengenai penambahan pengawalan.

"Tidak ada (permintaan pengawalan tambahan), paling hanya ada dua anggota. Itu pun berpakaian preman," ujar dia. 

Verdianto mengatakan, polisi memberikan pengamanan serta perlindungan terhadap siapa saja yang membutuhkan.

Jika masyarakat membutuhkan pengamanan, polisi siap mengamankan. Oleh karena itu, menurut dia, pengerahan personel keamanan tersebut tidak hanya berlaku untuk para pejabat negara ataupun pejabat daerah.

"Tidak ada yang berlebihan. Masyarakat yang butuh perlindungan saja kami lindungi, apalagi pejabat ada yang mau ganggu, pasti kami lindungilah," kata Verdianto.

(Baca juga: Pengamanan terhadap Ahok yang Semakin Ketat...)

Adapun Ahok tampak dikawal puluhan polisi bersenjata yang menggunakan sepeda motor usai acara peresmian Pasar Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (13/9/2016).

Sebelum acara peresmian Pasar Kebon Bawang, Ahok beberapa kali menerima penolakan dari warga saat akan menghadiri acara di suatu wilayah.

Salah satunya adalah penolakan saat Ahok menghadiri acara peresmian Pasar Kampung Duri, Tambora, Jakarta Barat, Jumat (9/9/2016). Saat itu, ia juga sempat dikawal pasukan polisi bersenjata.

Kompas TV Ahok Akan Siapkan Rusun Nelayan di Cakung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penolakan Tapera Terus Menggema, Buruh dan Mahasiswa Kompak Gelar Unjuk Rasa

Penolakan Tapera Terus Menggema, Buruh dan Mahasiswa Kompak Gelar Unjuk Rasa

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 28 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 28 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok, Ini Alasannya

Rombongan Tiga Mobil Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok, Ini Alasannya

Megapolitan
Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Megapolitan
Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Megapolitan
Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Megapolitan
Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Megapolitan
Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Megapolitan
Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Megapolitan
PPDB 'Online' Diklaim Efektif Cegah Adanya 'Siswa Titipan'

PPDB "Online" Diklaim Efektif Cegah Adanya "Siswa Titipan"

Megapolitan
Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Megapolitan
Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Megapolitan
Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Megapolitan
Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com