Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kalau Merasa Cocok dengan Djarot, Sediakan Tiket Dong

Kompas.com - 16/09/2016, 11:04 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sampai saat ini mengaku belum bisa memastikan siapa orang yang akan digandengnya untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.

Namun, ia berujar, pihak yang menginginkannya maju seharusnya memberikan kepastian "tiket" untuk dirinya.

Dia mencontohkan relawan "Teman Ahok" yang pernah menyediakan 1 juta data KTP untuknya. Sampai akhirnya, datang tiga partai politik, yakni Hanura, Golkar, dan Nasdem yang menyatakan kesiapan untuk mengusung.

Sementara, PDI Perjuangan diketahui sudah menyatakan dukungan untuk Ahok akan menjadi opsi pertama bagi partai tersebut. PDI-P sudah menawarkan agar Ahok bersanding kembali dengan wakilnya saat ini yang juga kader dari partai tersebut, Djarot Saiful Hidayat.

"Kalau Djarot cocok, lu kalau cocok sama gue, lu siapin tiket dong kalau mau sama gue. Kalau mau ya kita maju, sederhana aja. Sudah maju, orang mau pilih enggak terserah pada orang Jakarta," ujar dia di Balai Kota, Jumat (16/9/2016).

Meski sudah menyatakan dukungan untuk Ahok menjadi opsi pertama, sampai saat ini, PDI-P belum juga memberi kepastian bahwa opsi itu adalah opsi yang akan mereka ambil. Padahal, proses pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI sudah semakin dekat.

Pendaftaran bagi pasangan cagub dan cawagub yang akan maju di Pilkada 2017 dijadwalkan dibuka dari 21-23 September.

Saat ini, Ahok sebenarnya sudah punya modal untuk maju lewat dukungan dari Hanura, Golkar, dan Nasdem. Perolehan kursi di DPRD dari ketiganya sudah cukup untuk mengusung Ahok.

Jika nantinya akan maju lewat dukungan dari Hanura, Golkar, dan Nasdem, Ahok mengatakan kemungkinan akan maju bersama Heru Budi Hartono, seorang birokrat Pemprov DKI yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.

Ia menyebut keinginannya itu sudah disetujui oleh Hanura, Golkar, dan Nasdem, termasuk Heru sendiri.

"Pak Heru kan sudah jelas Pak Heru sudah bilang kan, kalau dengan Pak Djarot ya dia enggak maju. Sudah jelas kok dari dulu," kata Ahok.

Kompas TV Djarot Sebut Peluang Ahok Didukung PDI-P
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com