Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Pulang Ahok ke PDI Perjuangan…

Kompas.com - 21/09/2016, 08:44 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kedatangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ke DPP PDI Perjuangan terasa seperti ditunggu oleh banyak orang, tak terkecuali kader PDI Perjuangan.

Dengan mengenakan seragam merah, para kader khidmat duduk di kursi yang sudah lebih dulu disediakan di lantai 5 Gedung DPP PDI Perjuangan, Selasa (20/9/2016). Mereka berkumpul lebih dulu sebelum para pengurus DPP PDI Perjuangan datang ke ruangan tersebut sekitar pukul 20.15 WIB.

Para pengurus yang berjumlah lebih dari 10 orang itu langsung menempati kursi di bagian depan ruangan. Mereka mengambil posisi dan bersiap mengambil sikap pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Ketua DPP Bidang Hubungan Internasional dan Pertahanan PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira, mendapat kesempatan pertama untuk berbicara. Namun, pembicaraan Andreas terhenti sekitar dua menit pertama.

Rupanya, kedatangan Ahok lebih mendapat porsi tersendiri. Bukan hanya dari awak media, kader juga sudah menunggu-nunggu momen tersebut.

KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (20/9/2016). PDIP secara resmi mengusung Ahok dan Djarot Saiful Hidayat untuk maju dalam Pilkada DKI 2017 mendatang.
Ahok yang mengenakan baju batik memasuki ruangan pengumuman dengan semringah. Senyumnya lepas. Jalan untuk Ahok juga terbatas lantaran sudah disesaki pewarta untuk mendapatkan momen langka tersebut.

Dengan pengawalan, Ahok berhasil meloloskan diri dari kerumunan dan melenggang di antara para kader untuk duduk di kursi yang sudah disediakan di sisi kanan depan. Sepanjang perjalanan, senyum Ahok terus mengembang.

Tak luput, para kader yang tadinya fokus ke depan juga ikut euforia. Mereka beramai-ramai mengambil ponsel dari saku baju atau celana untuk mengabadikan momen Ahok yang diikuti oleh Djarot Saiful Hidayat berjalan bersama.

Melihat besarnya antusias itu, Andreas pun cepat mengambil alih. Usai Ahok duduk, ia menyebut Gubernur DKI Jakarta tersebut kini sudah mengetahui jalan ke PDI Perjuangan.

Ahok, kata Andreas, hingga Selasa pagi masih berpikir bahwa markas DPP PDI Perjuangan di Lenteng Agung. Padahal, markas tersebut telah berpindah ke Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.

"Setelah sekian lama, akhirnya Pak Ahok tahu jalan ke PDI Perjuangan," kata Andreas di Gedung DPP PDI Perjuangan, Selasa. (Baca: Baju Batik Coklat Ahok di Tengah Seragam Merah di DPP PDI-P...)

Gemuruh tepuk tangan pun menyambut ucapan Andreas. Mereka larut dalam kegembiraan untuk mengusung Ahok-Djarot pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengungkapkan beberapa alasan partainya mendukung Ahok-Djarot.

Ahok, kata Hasto, merupakan petahana yang diusung oleh PDI Perjuangan pada Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu. Saat itu, Ahok merupakan wakil gubernur dari Joko Widodo.

Langkah Ahok-Djarot juga dianggap sejalan dengan ideologi Pancasila dan Trisakti. Lebih dari itu, Ahok-Djarot kini masih meneruskan program dari Jokowi-Ahok. (Baca: Ini Yel Terbaru Kader PDI-P Setelah Partainya Resmi Dukung Ahok-Djarot)

Di sisi lain, Pemprov DKI Jakarta selalu bersinergi dengan pemerintah pusat. Terakhir, Ahok-Djarot dapat mengimplementasikan dan meneruskan program Jakarta Baru. Dengan bergabungnya PDI Perjuangan, kini Ahok mengantongi dukungan empat partai politik.

Empat partai itu adalah PDI-P, Hanura, Golkar, dan Nasdem. Rencananya, keempat partai itu akan mendaftarkan Ahok-Djarot ke KPU DKI Jakarta, Rabu (21/9/2016) ini pukul 13.00 WIB. Mereka akan berangkat bersama-sama dari Kantor DPP PDI Perjuangan.

Kompas TV PDI-P Resmi Usung Ahok-Djarot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com