Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Berharap Kasus JPO Roboh Tak Terulang Lagi

Kompas.com - 25/09/2016, 15:53 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anies Baswedan meminta kasus robohnya jembatan penyeberangan orang (JPO) di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, jadi pelajaran agar kejadian serupa tidak terulang.

"Kami berharap ke depan bisa lebih baik, bagi semua pihak dapat dijadikan pelajaran agar tidak terulang," kata Anies, usai mengikuti tes narkotika di BNN untuk Pilkada DKI, Minggu (25/9/2016).

Dia berharap, ada perhatian pemerintah terhadap fasilitas publik seperti JPO agar meminimalkan potensi atau resiko kecelakaan kepada penggunanya.

"Karena itu, ke depan kita meningkatkan audit atas fasilitas lintasan yang digunakan masyarakat," ujar Anies.

(Baca: JPO di Pasar Minggu Roboh Diduga Karena Angin Kencang)

Anies mengungkapkan turut berduka cita atas korban meninggal dalam kejadian ini.

"Kami merasa berduka atas wafatnya beberapa orang warga akibat kecelakaan tadi malam. Dan bagi keluarga yang ditinggal semoga diberi kekuatan ketabahan di dalam menjalani musibah yang terjadi," ujar Anies.

Sebelumnya, JPO di Pasar Minggu itu roboh diduga karena diterpa angin kencang, Sabtu (24/9/2016) sore. Pagar JPO yang rubuh itu menimpa satu unit mobil dan sepeda motor.

(Baca: Korban Meninggal Akibat JPO Ambruk di Pasar Minggu Divisum di RS Fatmawati)

"Kejadiannya sekitar pukul 15.30 WIB. Dugaan sementara karena angin kencang. Soalnya tadi hujan disertai angin," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Tubagus Ade Hidayat, di lokasi, kemarin.

Dua orang meninggal dunia dan tiga orang lainnya luka serius. Para korban saat kejadian langsung dibawa ke RS Siaga Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Selain menimbulkan korban jiwa, kejadian itu menyebabkan kemacetan kemarin.

Kompas TV Jembatan Penyeberangan di Pasar Minggu Ambruk, 2 Tewas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Gelar Audiensi Terkait Penjarahan Rusunawa Marunda, Libatkan Pengelola Lama dan Baru

Polisi Gelar Audiensi Terkait Penjarahan Rusunawa Marunda, Libatkan Pengelola Lama dan Baru

Megapolitan
Keroyok Pemuda di Tangsel Akibat Buang Air Kecil Sembarangan, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Keroyok Pemuda di Tangsel Akibat Buang Air Kecil Sembarangan, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Megapolitan
Polisi Buru Pemasok Sabu untuk Virgoun

Polisi Buru Pemasok Sabu untuk Virgoun

Megapolitan
Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Megapolitan
Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Megapolitan
Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Megapolitan
Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Megapolitan
Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Megapolitan
Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Megapolitan
Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Megapolitan
Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Megapolitan
Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Megapolitan
Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com