Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Duga Ada Mafia Iklan JPO di Jakarta

Kompas.com - 26/09/2016, 10:47 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meyakini ada mafia iklan di jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jakarta.

Mafia inilah yang disebutnya mengondisikan JPO-JPO di Jakarta dipenuhi oleh iklan. Ahok mengaku mulai menyadari adanya mafia JPO di Jakarta setelah mengetahui pembangunan JPO pada masa lalu merupakan hasil kerja sama dengan pihak swasta.

Kerja sama itu membuat swasta memiliki kompensasi untuk memasang iklan di JPO.

"Ini kan kayak ada mafia iklan yang pengin mengusai JPO," kata Ahok di Balai Kota, Senin (26/9/2016).

Ahok mengaku sudah menginstruksikan agar pembangunan JPO ke depannya menggunakan anggaran pembangunan belanja daerah (APBD).

Namun, keinginannya itu terganjal karena masih banyaknya JPO berstatus dalam masa kontrak kerja sama dengan swasta. Belum lagi, kata dia, proses pembongkaran JPO tidak mudah karena membutuhkan proses lelang yang tidak sebentar.

Proses lelang untuk pembongkaran yang tidak sebentar ini diduga Ahok karena adanya mark-up anggaran saat pembangunan. Kondisi inilah yang disebut Ahok membuat proses pembongkaran aset-aset milik Pemerintah Provinsi DKI cenderung memakan waktu lama, tidak hanya yang terkait JPO. Ia mencontohkan pembongkaran Stadion Lebak Bulus dan pembongkaran sekolah-sekolah.

"Jadi, gedung yang kami terima dari pekerjaan-pekerjaan melalui kontraktor itu nilainya melampaui nilai sesungguhnya. Makanya waktu kamu lelang dengan nilai sisa yang begitu tinggi, ada enggak yang mau lelang? Enggak mau," ujar Ahok.

Ahok sebelumnya meyakini, ambruknya JPO di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, akibat dipasangi iklan. Ia menilai, papan iklan menyebabkan sirkulasi angin menjadi terhambat. Dampaknya, JPO tak kuat menahan beban akibat angin kencang, seperti pada peristiwa Sabtu (24/9/2016).

Ambruknya JPO di Pasar Minggu menyebabkan tiga orang tewas dan sejumlah lainnya cedera berat.

Kompas TV Robohnya JPO Diduga Bukan Karena Force Mayeur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

2 Preman Peras Penjaga Warkop di Mampang, Paksa Tukar Uang Receh Jadi Rp 1 Juta

2 Preman Peras Penjaga Warkop di Mampang, Paksa Tukar Uang Receh Jadi Rp 1 Juta

Megapolitan
Polisi Gelar Audiensi Terkait Penjarahan Rusunawa Marunda, Libatkan Pengelola Lama dan Baru

Polisi Gelar Audiensi Terkait Penjarahan Rusunawa Marunda, Libatkan Pengelola Lama dan Baru

Megapolitan
Keroyok Pemuda di Tangsel Akibat Buang Air Kecil Sembarangan, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Keroyok Pemuda di Tangsel Akibat Buang Air Kecil Sembarangan, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Megapolitan
Polisi Buru Pemasok Sabu untuk Virgoun

Polisi Buru Pemasok Sabu untuk Virgoun

Megapolitan
Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Megapolitan
Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Megapolitan
Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Megapolitan
Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Megapolitan
Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Megapolitan
Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Megapolitan
Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Megapolitan
Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Megapolitan
Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com