Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga yang Digratiskan Naik Transjakarta Wajib Memiliki Kartu Khusus

Kompas.com - 06/10/2016, 06:22 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Warga kategori khusus yang dapat fasilitas gratis naik bus transjakarta kini diwajibkan memiliki kartu khusus. Kartu tersebut adalah "Jakcard Combo".

Kepala Humas PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Prasetia Budi mengatakan, tujuan penggunaan kartu Jakcard Combo adalah agar tidak ada lagi pencatatan manual. Aturan ini akan berlaku mulai 17 Oktober 2016.

"Untuk pelanggan dengan kategori khusus mulai 17 Oktober 2016 wajib menggunakan JakCard Combo yang teregistrasi oleh Bank DKI. Jika belum punya, tukar kartu ATM Bank DKI dengan JakCard Combo," kata Prasetia melalui keterangan tertulis, Kamis (6/10/2016).

Saat ini, warga kategori khusus yang digratiskan naik transjakarta adalah pegawai negeri sipil dan pekerja kontrak di lingkungan Pemprov DKI Jakarta; pelajar peserta kartu Jakarta pintar (KJP); warga penghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa); dan karyawan swasta tertentu yang gajinya setara UMP. 

Menurut Prasetia, untuk sementara sampai dengan 17 Oktober, warga dengan kategori khusus itu masih dapat menggunakan layanan transjakarta gratis hanya dengan menunjukkan kartu Jakarta pintar (KJP), kartu tanda penduduk (KTP), ataupun kartu pegawai.

"Untuk saat ini layanan tersebut juga hanya berlaku di layanan tansjakarta yang dalam koridor. Sehingga pelanggan yang dari atau menuju rute feeder stasiun dan rute ke daerah penyangga belum dapat menikmati layanan gratis ini," ucap Prasetia.

(Baca: Bank DKI: Kebijakan Transjakarta Gratis Bukan untuk Merebut Nasabah Bank Lain)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com