JAKARTA, KOMPAS.com - Deklarasi kelompok relawan Djarot Saiful Hidayat, "Dulure Djarot", dilakukan di sebuah rumah di Jalan Batu No 3C, Gang Arab, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (5/10/2016) malam.
Rumah tersebut ternyata adalah rumah yang ditempati Presiden Joko Widodo ketika masa pencalonan gubernur pada Pilkada DKI 2012.
"Dulu Pak Jokowi ini markasnya di sini tahun 2012. Saat Pilkada (DKI) 2012, saya belum pernah ke sini. Tapi saya sudah mendengar Gang Arab ini sangat terkenal," ujar Djarot di rumah itu.
Rumah itu berukuran luas. Dari depan pagar, sebuah plang kayu bertuliskan "Rumah Saya" dipasang di pagar. Beberapa pondok kayu tersebar di halaman rumah yang luas itu.
Djarot mengatakan bahwa pemilik rumah tersebut, Rio Sarwono, menawarkan kepadanya menjadikan rumah itu sebagai tempat deklarasi para relawan. Djarot mengatakan rumah itu nantinya akan menjadi tempat pusat kegiatan Djarot dan pendukungnya.
"Ini nanti ke depan jadi posko utama saya. Sehingga kita betul menyatu dengan masyarakat. Jadi basecamp teman-teman yang tergabung dalam Dulure Djarot, Koncone Djarot, Sahabat Djarot. Ini jadi posko utama kita," ujar Djarot.
(Baca: Munculnya Kelompok Relawan "Dulure Djarot"... )
Djarot mengaku memiliki kesan yang baik terhadap rumah ini. Menurut dia, rumah itu memiliki aura yang baik dan memiliki fakta sejarah karena pernah disinggahi Jokowi semasa menjadi cagub DKI dan kini telah menjadi Presiden.
"Gang Arab ini mau cetak sejarah baru yaitu double winner berawal di sini," ujar Djarot.
Kepada para relawannya, Djarot kembali menegaskan alasannya maju dalam Pilkada DKI 2017. Djarot mengatakan dia dan Ahok ingin menuntaskan pekerjaan membenahi Jakarta hingga 2022.
"Sudah kepalang tanggung. MRT sudah harus diselesaikan, LRT harus selesai, normalisasi sungai harus berjalan," ujar Djarot.