JAKARTA, KOMPAS.com - Antusiasme warga untuk menjadi pengelola ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di Jakarta Utara cukup besar.
Tercatat, 1.210 warga telah mengajukan lamaran untuk menjadi pengelola RPTRA.
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi DKI Jakarta Veronica Tan mengatakan, proses seleksi untuk menentukan pengelola RPTRA akan berlangsung secara terbuka.
(Baca juga: Ahok Sebut RPTRA Kalijodo Dibangun hingga Jembatan Tiga)
Istri dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ini menjamin proses seleksi berjalan transparan.
Veronica juga menyampaikan, ia mengapresiasi setiap pelamar yang mengajukan diri untuk menjadi pengelola RPTRA. Ia pun berpesan agar para pelamar bersaing secara sehat.
"Walaupun peluang terbatas, yang penting tetap semangat dan bersainglah secara sehat. Gaji tidak ada artinya jika dibandingkan dengan pelayanan yang diberikan untuk menyejahterakan lingkungan sekitar," ujar Veronica di Balai Kota Jakarta Utara, Kamis (6/10/2016).
Walikota Jakarta Utara Wahyu Haryadi mengatakan, Jakarta Utara saat ini baru memiliki sembilan RPTRA yang dibangun dari program CSR.
Seluruh RPTRA, kata Wahyu telah diresmikan oleh Basuki dan proses pembangunanannya masih berjalan.
"Tahun ini akan dibangun 31 lokasi baru RPTRA yang menggunakan dana APBD. Hadirnya RPTRA disambut baik masyarakat dan bisa terlihat dari animo calon pengelola RPTRA yang luar biasa," ujar Wahyu.
(Baca juga: Warga Berharap Pembangunan RPTRA di Kalijodo Segera Rampung )
Saat ini, proses seleksi pengelola RPTRA memasuki tahap III. Dari 1.210 orang yang melakukan pendaftaran online dan pemberkasan, telah terjaring 346 orang yang akan masuk tahap seleksi.
Dalam tahap tersebut, pelamar akan diambil sebanyak 186 orang.
Pelamar yang lolos hingga tahap akhir nantinya ditempatkan di 31 lokasi RPTRA yang tersebar di 16 kelurahan di Jakarta Utara.