JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menegaskan tidak pernah dimintai mahar sepeser pun dari partai politik. Ia menyampaikan dana sebesar Rp 29,3 miliar yang dia keluarkan selama proses sosialisasi kepada warga Jakarta tidak ada sedikit pun untuk partai politik.
Sandiaga menyampaikan, sejak November 2015 lalu, ia selalu intens berkomunikasi dengan para partai politik. Partai politik itu adalah, Partai Gerindra, PKS, PAN, Demokrat, PDI-P, PPP dan PKB.
Dari tujuh partai politik tersebut, kata Sandiaga tak ada satu pun yang meminta mahar politik kepadanya.
"Saya nyatakan tidak ada dana se-rupiah pun yang diminta parpol yang dikategorikan mahar, tidak pernah diminta atau dibayarkan pihak kami," ujar Sandiaga di kawasan Melawai, Jakarta Selatan, Kamis (13/10/2016).
Sandiaga tak menampik mengenai anggapan dari masyarakat yang menilai untuk masuk ke dunia politik memerlukan dana yang besar. Menurut dia, biaya yang besar ini menciutkan nyali anak-anak muda potensial untuk terjun ke dunia politik. (Baca: Belum Masa Kampanye, Sandiaga Sudah Keluarkan Dana Puluhan Miliar untuk Pilkada DKI)
Oleh karena itu, pria yang akrap disapa Sandi ini, ingin ke depannya proses demokrasi bisa berjalan lebih efisien. Hal ini agar tak ada lagi yang menganggap terjun di dunia politik harus berkantong tebal.
"Demokrasi kita sangat tidak efisien dan mahal. Baik biaya maupun dari SDM yang digunakan. Banyak elemen-elemen bangsa yang terkendala masuk ke ranah politik karena mahalnya biaya demokrasi," kata Sandiaga.
Pada Pilkada DKI Jakarta 2017, Sandiaga menjadi calon wakil gubernur yang akan mendampingi Anies Baswedan sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Pasangan Anies-Sandi diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Kesejahteraan Sosial (PKS).