JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI 2017 telah menyusun visi, misi, dan program yang akan mereka jalankan jika terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Salah satu program yang mereka soroti dan akan mereka jalankan yakni pembangunan infrastruktur.
Ahok-Djarot
Pasangan bakal calon yang merupakan petahana, yaitu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat merinci berbagai pembangunan infrastruktur di Jakarta dalam program kerja "Penataan Kota: Mewujudkan Kota yang Semakin Nyaman bagi Warga". Yang akan dilakukan Ahok-Djarot adalah sebagai berikut:
1. Mengendalikan pembangunan ke arah selatan sebagai daerah resapan dan mendorong pembangunan ke arah timur dan barat, pembatasan intensitas pembangunan di Iokasi-Iokasi tertentu untuk memperlambat Iaju penurunan muka tanah, dan memunculkan sentra-sentra ekonomi dan kebudayaan untuk mempercepat pengembangan ekonomi kota yang ditunjang dengan penyediaan infrastruktur yang sesuai.
2. Melaksanakan pembangunan rumah susun sebanyak 50.000 unit untuk menampung warga yang terkena relokasi dalam rangka program-program prioritas seperti normalisasi sungai, refungsi ruang terbuka hijau (RTH), dan sebagainya, serta mendorong pemindahan warga ke bangunan vertikal di lokasi-Iokasi padat penduduk melalui skema konsolidasi lahan untuk menyediakan ruang terbuka yang memadai.
3. Membangun rumah susun yang terintegrasi dengan pasar tradisional, terminal, gelanggang olahraga (GOR), sekolah, dan waduk di berbagai lokasi di Jakarta yang diperuntukkan bagi warga kelas menengah ke bawah, dan membangun apartemen sewa murah di pusat kota yang terjangkau bagi warga kelas menengah untuk mengurangi kemacetan antarkota.
4. Percepatan penyediaan RTH sebesar 30 persen (20 persen publik dan 10 persen swasta) dari Iuas kota melalui program pembelian Iahan oleh pemprov untuk mengembalikan fungsi Iahan sebagai RTH dan melanjutkan pembangunan 500 RPTRA untuk memenuhi jumlah minimal RPTRA sebanyak tiga per kelurahan.
5. Mengganti seluruh Penerangan Jalan Umum (PJU) dengan penerangan pintar (smart Iighting) sebanyak 120.000 LED berbasis IT untuk penghematan biaya listrik dan mempermudah pengawasan.
6. Melanjutkan reklamasi untuk mewujudkan Jakarta sebagai water front city sekaligus merevitalisasi daratan dan perairan Jakarta Utara melalui skema subsidi silang.
7. Mendorong pemasangan reklame LED, pelebaran trotoar sepanjang 2.700 kilometer yang menunjang kenyamanan pejalan kaki dan ramah bagi penyandang disabilitas dimulai dari kawasan Sudirman-Thamrin sebagai pusat kota dan ikon Jakarta.
8. Mendorong perbaikan trotoar den Jembatan Penyeberangan Orang/Multifungsi (JPO/JPM) di seluruh Jakarta untuk meningkatkan kenyamanan pejalan kaki.
9. Membangun sistem ducting di berbagai wilayah Jakarta dengan menjadikan pembangunan ducting sebagai syarat izin pembangunan gedung agar pengaturan kabel utilitas dapat dilakukan dengan baik.
10. Membangun dan merevitalisasi kawasan permukiman padat penduduk sesuai kearifan lokal, terintegrasi dengan pembangunan sarana taman, tempat olahraga, dan pengelolaan sanitasi masyarakat.
11. Membangun dan menata perkampungan nelayan yang sehat den bersih serta terintegrasi dengan tempat pelelangan ikan dan pengembangan kawasan wisata.
Agus-Sylvi