Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Kendaraan Tertahan Demo Ormas Keagamaan yang Menuju Balai Kota

Kompas.com - 14/10/2016, 14:23 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Massa dari ormas keagamaan tiba di Balai Kota DKI Jakarta setelah bergerak dari halaman Masjid Istiqlal, Jumat (14/10/2016) siang. Kedatangan massa yang memenuhi ruas jalan utama membuat sejumlah kendaraan pribadi maupun angkutan umum tertahan di tengah jalan.

Pantauan Kompas.com, berbagai kendaraan mulai dari bus, mobil, dan sepeda motor, terpaksa mengalah dengan berdiam di tempat sembari melihat kerumunan pengunjuk rasa berjalan melewati mereka.

Pengendara yang ada di barisan belakang banyak yang membunyikan klakson, sementara yang berhadapan langsung dengan massa pun mematikan mesin kendaraannya. Massa hanya mampir sebentar ke kantor sementara Bareskrim Polri yang ada di gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Di sana, mereka menyerukan agar Bareskrim mengusut tuduhan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Selepas dari sana, massa bergerak ke depan Balai Kota DKI Jakarta.

Sebagian massa sebelumnya sudah ada yang tiba di depan Balai Kota DKI Jakarta menunggu rekannya tiba. Suasana di depan Balai Kota DKI Jakarta sendiri sudah ramai. Pada pukul 14.00 WIB, massa semakin banyak berkumpul sambil meneriakkan tuntutan mereka terhadap Basuki.

Barisan polisi juga telah bersiaga mengelilingi area masuk gedung Balai Kota. Sekilas, Kompas.com melihat pejabat Polda Metro Jaya turun langsung memantau jalannya unjuk rasa. (Baca: Sebelum ke Balai Kota, Massa Ormas Keagamaan Demo di Kantor Bareskrim)

Seperti Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan, yang berjaga persis di depan gerbang Balai Kota.

"Semua jajaran turun langsung, termasuk Pak Kapolda juga," kata salah satu personel humas Polda Metro Jaya.

Kompas TV FPI Unjuk Rasa Dugaan Penistaan Agama oleh Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Ngaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Ngaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com