Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perluasan Landasan Pacu 3 Bandara Soekarno-Hatta Dimulai

Kompas.com - 15/10/2016, 23:12 WIB

TANGERANG, KOMPAS — PT Angkasa Pura II memulai proyek perluasan landasan pacu 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Mereka mengawali proyek ini dengan sosialisasi kepada warga yang akan terkena pembebasan lahan di Kabupaten dan Kota Tangerang.

Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Tangerang mencatat, sebanyak 2.459 bidang tanah dengan luas sekitar 134 hektar di Desa Bojong Renged, Rawa Burung, dan Rawa Rengas akan terkena pembebasan lahan.

Di Kota Tangerang, lahan yang terkena seluas 34 hektar di Selapajang dan Benda.

Kemarin, sosialisasi kepada warga yang terkena proyek itu dilakukan di Kantor Kepala Desa Rawa Rengas, Kecamatan Kosambi. Acara itu dihadiri warga, pihak PT Angkasa Pura II, tim appraisal, dan BPN Kabupaten Tangerang.

"Pembebasan lahan akan dikebut setelah sosialisasi ini. Sebelumnya, kami sudah mengumpulkan data, nantinya akan segera diumumkan hasil verifikasi data lahan yang akan terkena proyek ini," ujar Kepala BPN Kabupaten Tangerang Himsar.

Asep (44), warga RT 003 RW 015 Desa Rawa Rengas, mengaku belum mengetahui secara pasti harga ganti rugi atas lahan dan rumah mereka.

Syamsudin (50), warga yang akan terkena proyek, berharap ada sosialisasi dari Gubernur Banten dan Bupati Kabupaten Tangerang.

Ketua Tim Pembebasan Tanah Bandara Internasional Soekarno- Hatta Bambang Sunarso mengatakan, pihaknya menyiapkan anggaran Rp 3,7 triliun untuk pembebasan lahan.

"Dalam penahapannya, kalau penilaian sudah selesai, uang ganti rugi segera kami bayarkan kepada warga," kata Bambang.

Menurut Bambang, ada beberapa tuntutan dari warga terkait pembebasan lahan ini, di antaranya meminta agar bisa bekerja di bandara. "Kami mendengar dan menampung tuntutan warga. Baik itu soal pekerjaan maupun dampak lingkungan dari proyek ini," ujar Bambang.

Tol Sunter-Pulo Gebang

Proses pembangunan ruas tol Sunter-Pulo Gebang, Jakarta, memasuki tahap penyelesaian pendataan lahan. Sejumlah lahan warga, utamanya yang terkena proyek pembangunan, dalam proses validasi.

Jalur tol Sunter-Pulo Gebang, yang merupakan bagian dari enam ruas tol, melintasi sejumlah kelurahan di Jakarta Utara hingga ke Jalan Raya Bekasi.

Asisten Pembangunan Kota Jakarta Utara Suroto, kemarin, menyampaikan, pihaknya mendampingi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai pengguna anggaran untuk pembebasan lahan. Setelah sosialisasi, saat ini dilakukan pengukuran lokasi yang terkena proyek tersebut.

Camat Kelapa Gading Yusuf Madjid menambahkan, pengukuran dan pemasangan patok lahan tol menurut rencana dilakukan hingga akhir Oktober ini. Selain sejumlah lahan warga, ada juga lahan milik pengembang dan milik Pemprov DKI. "Kalau melihat desainnya, mulai di depan Mal of Indonesia, menuju daerah Pegangsaan Dua, hingga Jalan Raya Bekasi. Panjangnya sekitar 4 kilometer untuk di wilayah Kelapa Gading," kata Yusuf. (JAL/PIN)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 15 Oktober 2016, di halaman 28 dengan judul "Perluasan Landasan Pacu Dimulai".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com