Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Perumahan Tolak Pembangunan Tanjung Barat City Walk

Kompas.com - 20/10/2016, 09:26 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Papan-papan bergambar pepohonan mengelilingi tanah seluas 55.110 meter persegi di Tanjung Barat, Jakarta Selatan, tepat di depan Stasiun Tanjung Barat. Pepohonan palsu itu menutupi pembangunan proyek superblok Tanjung Barat City Walk berupa apartemen dan mal milik PT Duta Semesta Mas, anak perusahaan Sinarmas Land.

Di sebelahnya, belasan spanduk penolakan dipajang warga perumahan Tanjung Mas Raya. Selain spanduk, perjuangan warga menolak pembangunan superblok itu tengah digulirkan di pengadilan.

Warga yang menolak menggugat Pemprov DKI Jakarta ke Pengadilan Tata Usaha Negara karena telah memberi izin pembangunan mal di lahan fasos fasum.

Kepala Bagian Penataan Kota dan Lingkungan Hidup Kota Jakarta Selatan Bambang Eko Prabowo, memastikan pembangunan superblok tersebut mendapat izin dari Pemprov DKI Jakarta.

Dalam surat perjanjian antara Pemprov DKI dengan PT Duta Semesta Mas Nomor 7 Tahun 2016 tentang pemenuhan kewajiban pemegang penyempurnaan surat izin penunjukkan penggunaan tanah (SIPPT) Nomor 1372/-1.711.534 yang ditandatangi Sekretaris Daerah Saefullah, pembangunan tersebut mensyaratkan adanya penyediaan ruang terbuka hijau, marga jalan, dan sejumlah fasos fasum.

"Proyek itu sudah sesuai peruntukan dan perizinan. Prinsipnya, kalau kebijakan sudah dikeluarkan oleh Pemprov, kami akan bantu menjelaskan kepada masyarakat," kata Bambang kepada Kompas.com, Rabu (19/10/2016).

Melalui Lurah Tanjung Barat, warga yang menolak diminta hadir untuk menerima penjelasan dari pengembang. Namun warga yang menolak tak hadir. Salah satunya Edi Mulyono. Ia mengatakan pertemuan itu terkesan rekayasa sebab undangan disampaikan ke warga secara mendadak.

"Yang saya tahu undangan kami terima sore, dan pagi kalau enggak salah mediasi pukul 09.00 WIB, sementara warga masih banyak yang beerja. Kami segera minta waktu mediasi berjalan ulang tapi rapat tetap berjalan," katanya. (Baca: Pemkot Jaksel: Pembangunan Superblok di Tanjung Barat Sesuai Izin )

Edi mengatakan warga menolak pembangunan karena khawatir perumahan Tanjung Mas Raya yang dihuni 441 KK itu akan rawan bencana. Pembangunan besar-besaran dikhawatirkan akan berujung seperti Kemang. Belum lagi krisis air karena warga masih menyedot air tanah.

Edi mengatakan kajian analisis dampak lingkungan (Amdal) telah dilengkapi, namun hal itu tersebut belum mendapat persetujuannya dan diduga dipaksakan.

"Izin Amdal sepertinya dipaksakan, karena dari 441 KK warga Tanjung Mas Raya, hanya diwakili 4 orang saja, satu bendahara RT, 3 warga," ujar Edi.

Hal yang sama diungkapkan warga lainnya, Akbar Gama. Keluarganya telah menerima surat berisi penjelasan mengenai lahan pembangunan yang sejatinya adalah fasos fasum pengembang perumahan Tanjung Mas Raya.

Meski tak menolak keras, Akbar tetap khawatir akan dampak lalu lintas yang ditimbulkan apartemen.

"Jalan Nangka itu strategis dan jadi jalan pilihan utama orang-orang dari Jalan TB Simatupang kalau mau ke area mall. Tapi itu jalan sempit dan sepertinya harus dilebarkan untuk menampung arus lalu lintas warga, mall, dan kendaraan ke arah Depok," kata Akbar. (Baca: Djarot: Sudah Cukup Izin Pembangunan Mal dan Apartemen)

Dalam Peta Zonasi Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, lahan proyek itu berisi zona taman kota dan lingkungan, sub zona perkantoran, perdagangan dan jasa, serta sub zona rumah vertikal dengan koefisien dasar bangunan rendah.

Lahan itu sendiri sebenarnya milik PT TCP yang juga pengembang perumahan Tanjung Mas Raya. Di lahan itu, ada fasos fasum kewajiban PT TCP untuk warga perumahan. Namun belum sempat diserahkan ke Pemprov DKI Jakarta, lahan tersebut dijual ke Sinarmas Land. PT TCP kini diminta mengganti fasos fasum itu di tempat lain.

Kompas TV Pemprov DKI Siapkan Lokasi Berdagang Bagi Warga Rawajati
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengakuan Jukir Minimarket: Uang Hasil Parkir Dikumpulkan, lalu Masuk Kas RT dan Ormas

Pengakuan Jukir Minimarket: Uang Hasil Parkir Dikumpulkan, lalu Masuk Kas RT dan Ormas

Megapolitan
Selain Antrean Kontainer, 5 Kapal Bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok Juga Sebabkan Kemacetan

Selain Antrean Kontainer, 5 Kapal Bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok Juga Sebabkan Kemacetan

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Bakal Ditegur jika Kedapatan “Study Tour” ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Bakal Ditegur jika Kedapatan “Study Tour” ke Luar Kota

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 15 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 15 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 15 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 15 Mei 2024

Megapolitan
KPU DKI Bakal Sosialisasi Pencalonan Gubernur Jalur Parpol pada Agustus 2024

KPU DKI Bakal Sosialisasi Pencalonan Gubernur Jalur Parpol pada Agustus 2024

Megapolitan
Dua Hari Berturut-turut Pelabuhan Tanjung Priok Macet Total akibat Antrean Kontainer

Dua Hari Berturut-turut Pelabuhan Tanjung Priok Macet Total akibat Antrean Kontainer

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Kuota Anggota PPS untuk Pilkada 2024 Sudah Terpenuhi

KPU DKI Pastikan Kuota Anggota PPS untuk Pilkada 2024 Sudah Terpenuhi

Megapolitan
Diduga Geng Motor Tawuran di Jalan Rajawali, Saling Serang Pakai Petasan

Diduga Geng Motor Tawuran di Jalan Rajawali, Saling Serang Pakai Petasan

Megapolitan
Motor Nmax Warga Koja Raib Digondol Maling Saat Diparkir Depan Rumah

Motor Nmax Warga Koja Raib Digondol Maling Saat Diparkir Depan Rumah

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi Hanya Maju Jadi Calon Wali Kota Bogor, Tolak Tawaran Jadi Wakil

Sespri Iriana Jokowi Hanya Maju Jadi Calon Wali Kota Bogor, Tolak Tawaran Jadi Wakil

Megapolitan
Diduga Begal, Pria Lansia Diamuk Warga di Depan JIS Jakarta Utara

Diduga Begal, Pria Lansia Diamuk Warga di Depan JIS Jakarta Utara

Megapolitan
Permudah Faizal Buang Jasad Pamannya, Naedi Inisiatif Beli Karung Goni

Permudah Faizal Buang Jasad Pamannya, Naedi Inisiatif Beli Karung Goni

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu dan Besok: Tengah Malam Cerah Berawan

Megapolitan
Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com