JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan anggaran Rp 2,7 triliun untuk program Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).
KJMU adalah program bantuan dana pendidikan untuk membantu pelajar pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang akan melanjutkan kuliah di perguruan tinggi negeri (PTN).
Dalam acara penandatanganan perjanjian kerja sama program bantuan biaya pendidikan tinggi bagi mahasiswa dari keluarga tidak mampu asal Provinsi DKI Jakarta di Balai Kota, Jumat (21/10/2016), tercatat ada 30 PTN yang menyepakati kerja sama dengan Pemprov DKI.
Penandatangan kerja sama pada hari ini merupakan penandatangan tahap kedua. Sebelumnya, ada 26 PTN lainnya yang sudah menandatangani perjanjian serupa.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menargetkan ke depan Pemprov DKI bisa bekerja sama dengan seluruh PTN yang ada di Indonesia.
"Jadi orang Jakarta bisa memilih kuliah di mana saja," kata Ahok.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sopan Adrianto, menyatakan setiap peserta KJMU nantinya akan menerima dana bantuan sebesar Rp 18 juta per tahun.
"Ini real, Rp 18 juta bayangkan satu mahasiswa satu tahun nih. Belum pernah terjadi sebelumnya," kata Sopan.
Ahok menilai anggaran bantuan dana pendidikan yang diberikan dalam program KJMU termasuk yang paling besar dari program pendidikan yang pernah ada.
"Jadi saya bilang enggak ada filantropi di dunia yang bisa menyamai pemerintah. Itu yang membuat saya ada suka cita. Bukan happy, bukan bahagia, tapi joy. Jadi konglomerat pun enggak bisa bagiin duit triliunan tiap tahun untuk menolong orang. Jadi gubernur bisa," kata Ahok.
Berikut adalah daftar 30 PTN yang menandatangai kerja sama dengan Pemprov DKI dalam program KJMU pada hari ini:
1. Universitas Islam Sunan Ampel
2. Universitas Islam Raden Fatah Palembang
3. Universitas Islam Purwakarta
4. Universitas Negeri Lampung