JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memperingatkan pedagang yang gemar menimbun barang kebutuhan pokok.
Ia yakin pedagang yang melakukan hal itu akan merugi.
Pernyataan itu disampaikannya seusai penandatanganan kerja sama distribusi beras antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Badan Urusan Logistik (Bulog), di Balai Kota, Selasa (25/10/2016).
"Makanya, kami harapkan tidak ada pedagang mana pun yang nekat timbun barang. Kalau mereka nekat timbun barang pasti rugi. Karena uang, stok, dan distribusi jaringan kami cukup," kata Ahok.
(Baca juga: Kritik Dirut Bulog soal Pengelolaan Pangan di Indonesia)
Stok beras Bulog terhadap pasar-pasar di Jakarta akan dilakukan melalui PT Food Station Tjipinang Jaya dan PD Pasar Jaya.
Dalam kerja sama itu, Bulog berkomitmen menyediakan stok beras ke pasar-pasar di Jakarta hingga 75.000 ton hingga Maret 2017.
Karena itu, Ahok menjamin stok barang kebutuhan pokok di pasar-pasar tradisional di Jakarta akan selalu mencukupi.
Ia pun optimistis cara tersebut akan mampu mengurangi pedagang yang kerap melakukan penimbunan barang.
"Jadi begitu beras di pasaran berkurang, kami akan langsung distribusi," ujar Ahok.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti menyatakan, kerja sama yang dilakukan ini bertujuan menjaga laju inflasi di Jakarta.
(Baca juga: Kepala Bulog Jakarta-Banten Jadi Tersangka Kasus Beras Oplosan)
Ia menyebut Pemprov DKI akan bertugas menyediakan fasilitas untuk distribusi.
"Intinya hari ini ada kesepakatan baru. Kami akan mem-back up penuh apa yang menjadi kebutuhan pangan bahan pokok di Jakarta. Untuk itu, Pak Gubernur menyiapkan fasilitas distribusi dan transportasinya," kata Djarot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.