Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rawan Konflik, Pihak Kecamatan Johar Baru Akan Lakukan Pendekatan dengan Warganya

Kompas.com - 25/10/2016, 18:30 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Camat Johar Baru, Yassin Pasaribu, menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi kepolisian, organisasi massa (ormas), RT dan RW untuk menciptakan kondisi aman jelang Pilkada DKI 2017.

Hal itu, kata Yassin telah dibuktikan dengan berkurangnya durasi tawuran yang terjadi di Kecamatan Johar Baru. Jika sebelumnya tawuran antar warga bisa terjadi selama dua hingga tiga jam, saat ini berkat koordinasi tokoh masyarakat dibantu petugas kepolisian, durasi tawuran berlangsung 10-15 menit.

"Kami lakukan antisipasi dengan penjagaan oleh kepolisian, tapi memang masih ada saja tawuran, tapi tidak seperti yang dulu. Dulu berjam-jam (tawuran), tapi sekarang 10-15 menit (selesai)," ujar Yassin saat ditemui Kompas.com di Kantor Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (25/10/2016).

Pernyataan Yassin menanggapi hasil pemetaan daerah rawan konflik jelang Pilkada DKI 2017. Kecamatan Johar Baru termasuk ke dalam daerah yang patut diwaspadai. Ditambahkan Yassin, pihaknya juga akan melakukan pendekatan langsung ke masyarakat agar tidak gampang terhasut isu-isu negatif dari oknum yang ingin mengacaukan gelaran Pilkada DKI. (Baca: Pemprov DKI Sebut Ada 7 Wilayah Rawan Konflik Saat Pilkada)

Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan rapat dengan para pengurus RT/RW untuk mengetahui kondisi yang terjadi di masyarakat.

"Kami komitmen akan kami tingkatkan lagi, sebelumnya sudah berjalan (koordinasi), tapi perlu ditingkatkan lagi," ujar Yassin.

Pengelola posko bersama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 mulai memetakan daerah rawan konflik. Ada tujuh titik yang diwaspadai dalam pilkada kali ini. Di antaranya adalah Johar Baru dan Matraman.

Kompas TV 2 Kelompok Saling Lempar Batu dan Petasan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com