Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Identifikasi Jenazah Pekerja yang Tewas dalam Insiden Jatuhnya Gondola

Kompas.com - 26/10/2016, 13:57 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak kepolisian mengidentifikasi jenazah seorang pekerja yang tewas dalam insiden jatuhnya gondola dari lantai 23 Intiland Tower, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2016).

Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Suyatno menyampaikan, pekerja yang jatuh tersebut adalah Agus Heryadi (30), warga Desa Cirapuhan, Kecamatan Sela Awi, Garut, Jawa Barat.

(Baca juga: Korban Tewas pada Insiden Gondola Jatuh adalah Karyawan PT Hitacindo)

Agus bekerja sebagai teknisi di sebuah perusahaan swasta bernama PT Hitacindo Utama.

Suyatno mengatakan, berdasarkan keterangan sejumlah saksi, saat itu Agus sedang mengetes gondola dari lantai 23.

Tiba-tiba, gondola itu terjatuh bersama dengan Agus ke lantai dasar. Sebelum terjatuh, gondola menabrak sebuah videtron yang berada di lantai enam.

"Pihak keamanan gedung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Metro Tanah Abang. Petugas segera melakukan cek TKP," ujar Suyatno saat dikonfirmasi wartawan, Rabu siang.

(Baca juga: Gondola yang Jatuh di Intiland Tower Belum Pernah Digunakan Sebelumnya)

Jasad Agus telah dibawa ke rumah sakit guna dilakukan visum. Petugas kepolisian memeriksa sejumlah saksi untuk mengetahui penyebab jatuhnya Agus.

Saat tewas, Agus mengenakan sweater lengan panjang berwarna hitam putih serta dalaman kaus berwarna merah. Gondola yang terjatuh masih berada di halaman Intiland Tower.

Kompas TV Seorang Pekerja Tewas Akibat Tali Gondola Putus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com