Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPS Jakarta Pusat Sebanyak 757.898 Pemilih

Kompas.com - 01/11/2016, 14:15 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jakarta Pusat menetapkan daftar pemilih sementara (DPS) Pilkada DKI Jakarta 2017 se-Jakarta Pusat, Selasa (1/1/2016). Penetapan itu berdasarkan rekapitulasi daftar pemilih hasil pemutakhiran berupa pencocokan dan penelitian dari tanggal 8 September hingga 7 Oktober 2016.

"KPU Jakarta Pusat menetapkan TPS sementara sebanyak 1.237 dengan jumlah DPS 757.898 pemilih," kata Ketua KPU Jakarta Pusat Arif Bawono di Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2016).

Jumlah itu terdiri dari delapan kecamatan di Jakarta Pusat.

Jumlah DPS terbanyak berada di Kecamatan Kemayoran sebanyak 165.105 pemilih dengan 270 TPS. Setelah itu DPS Kecamatan Tanah Abang sebanyak 115.419 pemilih di 196 TPS, DPS Kecamatan Johar Baru sebanyak 93.515 pemilih dengan 146 TPS dan DPS Kecamatan Sawah Besar sebanyak 91.335 pemilih di 148 TPS.

Selain itu, DPS Kecamatan Senen sebanyak 90.619 pemilih di 146 TPS, DPS Kecamatan Gambir sebanyak 68.864 pemilih di 117 TPS, DPS Kecamatan Cempaka Putih sebanyak 67.707 pemilih di 109 TPS dan DPS Kecamatan Menteng sebanyak 65.784 pemilih di 104 TPS.

Arif mengatakan, data pemilih menjadi sorotan penting baik penyelenggara pemilu atau pun tim pasangan calon gubernur-wakil gubernur. Oleh karena itu, proses coklit dan rekapitulasi itu dilakukan secara maksimal.

DPS ini juga langsung diserahkan ke KPU Provinsi DKI Jakarta Pusat dan masing-masing tim pemenangan pasangan cagub-cawagub.

Arif menyebut, DPS masih bisa berubah dan akan ditetapkan menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada DKI Jakarta pada 6 Desember 2016.

"Teman-teman tim pemenangan bisa mengkritisi data mana saja yang salah dan mohon ditunjukkan dengan bukti saat pertemuan dengan stakeholder," katanya.

Kompas TV Penggusuran Jadi Kendala Dalam Pilkada
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com