Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Cagub-Cawagub DKI Jakarta soal BLT

Kompas.com - 02/11/2016, 08:38 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
 Kebijakan bantuan langsung tunai (BLT) yang dulu digulirkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kini muncul lagi sebagai wacana terkait Pilkada DKI Jakarta 2017.

Masing-masing pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta memiliki pandangan berbeda soal BLT.

1. Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni

Agus memasukkan BLT sebagai salah satu dari 10 program prioritas yang akan dia laksanakan jika terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Bantuan langsung itu akan diberikan kepada warga miskin dan warga kurang mampu. Program tersebut meliputi bantuan langsung untuk meningkatkan daya beli masyarakat, anak balita, dan lansia, serta penguatan jaring pengaman sosial yang lain.

"BLT itu harus disikapi memang diberikan secara temporer kepada masyarakat yang benar-benar mengalami kesulitan dalam hidupnya untuk makan saja sulit, menyambung hidup saja sulit, sehingga itu perlu dibantu. Tentu tidak selamanya," kata Agus di Jakarta Timur, Senin (31/10/2016).

(Baca: Jadi Program Prioritas Agus, Kenapa BLT Bersifat Sementara?)

Agus meyakini, bila program itu dijalankan, angka kemiskinan akan menurun dari 3,75 persen saat ini menjadi 2,75 persen dalam lima tahun mendatang. Ketimpangan di Jakarta juga ia sebut akan menurun dari indeks gini 0,4 menjadi 0,35.

Meskipun program prioritas, bantuan langsung itu bersifat sementara. Oleh karena itu, menurut Agus, BLT harus didukung dengan program komprehensif yang mendorong masyarakat mandiri dan keluar dari kemiskinan.

Terkait anggaran bantuan langsung tersebut, Agus ingin ada penambahan Rp 15 triliun selama lima tahun. Kendati demikian, Agus tak menjelaskan detail mekanisme penyaluran anggaran tersebut.

2. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat

Berbeda dengan Agus, Ahok justru menilai bantuan berupa uang tunai tidak mendidik. Menurut Ahok, bantuan yang mendidik adalah yang selama ini sudah diterapkan di DKI Jakarta sejak era Gubernur Joko Widodo.

Salah satu bentuknya adalah pemberian Kartu Jakarta Pintar (KJP).

"Bantuan yang mendidik bukan bagi-bagi uang kaya di zaman SBY, bukan. Itu saya enggak setuju," kata Ahok di rumah pemenangannya di Jalan Situ Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2016).

(Baca: Ahok Tegaskan Tak Akan Berikan Bantuan Tunai)

Halaman:


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com