Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemis dengan Uang Rp 1 Juta, iPhone, dan Galaxy Note 3 Diamankan Dinsos

Kompas.com - 22/11/2016, 13:49 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Meskipun seorang pengemis, Irfan (28) ternyata memiliki ponsel pintar yang terbilang canggih.

Petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial (Dinsos) Jakarta Pusat menemukan ponsel pintar merek iPhone 5S dan Samsung Galaxy Note 3 dari tangan dari pengemis yang terjaring razia tersebut.

Selain itu, petugas mendapati uang Rp 1.050.000 dari tangan Irfan.

Pria asal Palabuhan Ratu, Sukabumi, tersebut dijaring petugas Dinsos Jakarta Pusat di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (22/11/2016).

"Kami mendapati Irfan membawa uang tunai yang berjumlah Rp 1.050.000 serta smartphone Samsung Note 3 dan iPhone 5S," kata Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat Susana Budi Susilowati, seperti dikutip dari siaran pers dari Kepala Humas Dinsos DKI Miftahul, yang diterima Kompas.com, Selasa.

(Baca juga: Ahok Yakin Pengemis di Jakarta Sudah Berkurang)

Susana mengatakan, Irfan ditemukan petugas setelah ada warga yang mengirim aduan melalui aplikasi Qlue.

Saat ditemukan, Irfan diketahui sebagai penyandang disabilitas. Kepada petugas, lanjut Susana, Irfan mengaku kali pertama mengemis di JPO Trisakti.

Ia kerap berpindah tempat untuk mengemis. Pria itu juga mengaku sudah mengemis di banyak tempat, di antaranya di Citraland, Pasar Kebayoran Lama, dan kawasan Sarinah.

Irfan mengaku tinggal di Jakarta sejak 2010. Ia tinggal di Ibu Kota sendirian dengan menyewa kontrakan.

"Dia dulu kabur dari rumah dengan mengambil uang neneknya Rp 500.000. Lalu ke Jakarta dari Terminal Cibadak turun di Citraland Grogol," ujar Susana.

(Baca juga: Pengemis Punya Motor Pura-pura Jadi Penumpang Sakit di KRL)

Dalam sehari mengemis, Irfan mengaku bisa mendapatkan uang sekitar Rp 200.000. Ketika ia pulang kampung ke daerahnya pada 2011, ia mampu membawa uang Rp 3 juta.

"Ia balik ke Jakarta lagi akhir Desember 2013. Setelah itu, ia tinggal di Radio Dalam, Kebayoran Lama, dengan pekerjaan sebagai pengemis lagi," ujar Susan.

Setelah diamankan petugas, Irfan akan dibina di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, Kedoya, Jakarta Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com