JAKARTA, KOMPAS.com - Calon petahana gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menyatakan, jika dirinya terpilih kembali menjadi gubernur, bantuan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bidang pendidikan tidak hanya akan diberikan kepada pelajar yang ingin melanjutkan sekolah formal.
Bantuan juga ia janjikan untuk pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan informal karena punya cita-cita lain, misalnya ingin menjadi atlet profesional.
Untuk pelajar kategori ini, Ahok menyebut Pemprov DKI akan bekerja sama dengan kota-kota di luar negeri yang punya hubungan "sister city" untuk menampung mereka.
"Kalau sudah enggak mau sekolah kami pendekatan. Kami ada sister city. Misalnya dia enggak sekolah tapi demen olahraga, dia bagus ada bakat, kami kirim dia sekolah di sister city," ujar Ahok di rumah relawannya, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (23/11/2016).
Menurut Ahok, dirinya punya komitmen untuk terus menekan angka putus sekolah di Jakarta. Ia bahkan memasang target angka putus sekolah di Jakarta nantinya harus di bawah 0,5 persen.
Namun, ia masih mentoleransi apabila ada pelajar yang sudah tidak ingin sekolah, tapi tentu saja dengan alasan seperti yang dia paparkan. Asalkan, kata dia, alasan putus sekolahnya bukan karena ketiadaan biaya.
"Orang mau jadi petinju, mau jadi apa kan bisa saja. Tapi prinsipnya orang tidak boleh putus sekolah karena tidak punya uang atau patah semangat," ujar Ahok.