Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Merasa Kurang Pintar Dibanding Anak-anak Belitung yang Lain

Kompas.com - 23/11/2016, 11:43 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, merasa dirinya dulu kurang pintar dibandingkan dengan anak-anak lain di Pulau Belitung, Provinsi Bangka Belitung.

Ia melontarkan hal itu di depan warga yang datang ke rumah relawan pendukungan di Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (23/11/2016).

Pulau Belitung merupakan daerah tempat asal Ahok. Ia mengingat kata-kata almarhum ayahnya, Indra Tjahaja Purnama, yang pernah mengatakan bahwa jika Ahok tidak ditakdirkan lahir di keluarga mampu, ia tidak akan bisa mengecap pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

"Kata almarhum Bapak saya, kamu jangan sombong, masih banyak anak yang lebih pintar dari kamu. Cuma dia bukan anak saya," kata Ahok.

Menurut Ahok, kata-kata itulah yang kemudian selalu diingatnya, sampai kemudian saat telah sukses ia membiayai pendidikan empat anak berprestasi asal Belitung untuk kuliah di Universitas Trisakti.

Ahok mengatakan, kata-kata almarhum ayahnya terbukti. Saat sudah kuliah, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang diperoleh keempat anak yang disekolahkannya jauh lebih tinggi dari yang pernah ia peroleh.

"IPK mereka sampai 3,8. IPK saya cuma 2,8," kata Ahok disambut tawa warga.

Ahok mengatakan, pengalaman di Belitung itulah yang kemudian melatarbelakangi kebijakannya di bidang pendidikan saat sudah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ia menyatakan, kini KJP (Kartu Jakarta Pintar) tidak sebatas diberikan kepada siswa keluarga tidak mampu sampai tingkat SMA saja. Bagi siswa peserta KJP yang bisa menembus masuk perguruan tinggi negeri, mereka akan diberikan bantuan pendidikan lewat program Kartu Jakarta Mahasiswa Unggulan.

Ahok menyatakan, KJP juga mulai diberikan kepada siswa tidak mampu asal Jakarta yang ingin melanjutkan pendidikan agama di pesantren-pesantren di luar Jakarta.

"Karena ada juga anak yang cita-citanya jadi kyai, ustaz. Mau jadi santri di pesantren bagus. Bagi yang enggak mampu kami biayai. Kita harus seimbang," kata Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com