Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Wanita Histeris di PN Jaksel karena Rumah Ibadah Disegel

Kompas.com - 25/11/2016, 14:54 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang wanita bernama Sulastini histeris di samping ruang sidang 6 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat siang (25/11/2016). Suami Sulastini, Suherlan, baru saja mengikuti sidang yustisi karena musalanya yang berada di bilangan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, disegel dan didenda Suku Dinas Penataan Kota Jakarta Selatan.

"Itu musala cuma 7x7 kenapa disegel sih, ya Allah..." kata Sulastini.

Sulastini mengatakan ia membeli tanah dari seorang juragan di Kalibata awal tahun ini. Ia lalu membangun sebuah musala, sembari mengurus perizinannya. Sulastini mengaku saat mengurus sertifikat tanah ke Kantor BPN Jakarta Selatan, ia diberitahu bisa membangun sebari mengurus izin.

"Saya kan bayar sama orang BPN Rp 25 juta buat urus sertifikat, katanya boleh kok, ya saya lanjutkan bangun musala," kata Sulastini sambil terisak.

Empat bulan lalu, musala yang sedang dalam tahap pembangunan itu disegel. Cor dan kayunya kini rusak sebab pembangunan tidak bisa dilanjutkan. Siang ini, ia juga harus membayar denda Rp 10 juta.

"Saya sudah keluarkan ratusan juta. Saya ini satu kampung dengan Pak Ahok dari Bangka, tapi kenapa musala saya disegel juga, bagaimana ini boleh atau tidak," katanya sambil terus menangis.

Sulastini bersikukuh ia tidak melakukan pelanggaran. Sebab ia juga sudah mendapat persetujuan dari warga setempat. Ia pun terus mengeluhkan masalahnya ke seluruh pegawai Dinas Penataan Kota yang ada di Pengadilan.

Kepala Seksi Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) Jakarta Selatan, Bonar Ambarita mengatakan Perda 7 Tahun 2010 tentang Bangunan Gedung, mewajibkan setiap pendirian atau perubahan fungsi bangunan, dilaporkan ke Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk bisa menerima izin dan perubahan IMB.

"Semua bangunan harus sesuai izinnya, nanti Senin kami cek lagi, kami lihat masalahnya apa, karena dia dilaporkan tak ada izinnya," kata Bonar.

Kompas TV Tukang Ojek Cabuli 8 Anak di Rumah Ibadah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com