Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Meningkatkan Pengunjung Kota Tua

Kompas.com - 25/11/2016, 21:04 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Nikolaus Lim, Retail And Business Development Director PT Pembangunan Kota Tua Jakarta menjelaskan konsep perubahan kawasan wisata Kota Tua guna menarik minat wisatawan asing maupun lokal.

Ditemui Kompas.com di kawasan Kota Tua, Jumat (25/11/2016), Niko menjelaskan, manajemen Pembangunan Kota Tua berencana membangun penginapan murah untuk tempat menginap backpacker.

Niko menilai, saat ini kawasan Kota Tua hanya sebagai tempat singgah bagi para turis yang berkunjung ke Ibu Kota.

Dengan adanya penginapan murah itu, pihaknya berharap, pengunjung bisa menikmati keindahan Kota Tua dalam waktu yang lebih lama.

"Kota tua ini adalah tempat wisata, tapi orang datang, apa yang mereka dapatkan, nggak ada. Mereka turun dari bus, foto-foto, selesai. Kami ingin ubah itu," ujar Niko.

(Baca: Revitalisasi Kawasan Kota Tua Ditargetkan Selesai September 2017)

Konsep penginapan murah akan seperti penginapan murah di negara-negara wisata di Asia dan Eropa. Konsepnya, sebuah kamar berukuran besar akan diisi sejumlah pengunjung dari berbagai negara.

Manajemen Pembangunan Kota Tua juga berencana membangun sebuah boutique hotel di kawasan tersebut.

Niko tidak terlalu banyak menjelaskan mengenai konsep dari penginapan itu. Namun, dia meyakinkan bahwa setiap pengunjung bisa menikmati suasana baru saat mengunjungi Kota Tua.

Niko mengatakan, perubahan yang dilakukan manajemen tidak terlepas dari besarnya minat wisatawan berkunjung ke Kota Tua.

Manfaatkan kreativitas anak muda Jakarta

PT Pembangunan Kota Tua Jakarta akan menggandeng komunitas kreatif yang ada di Jakarta. Komunitas ini akan berperan untuk mengisi sejumlah aktivitas yang mampu menarik minat pengunjung.

Aktivitas itu seperti pembuatan kerajinan hingga kegiatan pertunjukkan kreatif yang mampu menarik perhatian.

"Kami ingin mengubah Kota Tua, tapi kami ingin memberikan soul yaitu anak-anak muda kreatif. Kami ingin jadikan Kota Tua jadi etalase kreativitas anak Indonesia," ujar Niko.

(Baca: Kawasan Kota Tua Jadi Lebih Rapi Setelah PKL Dipindahkan)

Seluruh rencana itu, kata Niko, akan diselesaikan secara bertahap. Pihaknya berharap pada gelaran Sea Games 2018 di mana Jakarta menjadi tuan rumah, sejumlah delegasi bisa datang dan menikmati Kota Tua.

Dengan bersoleknya Kota Tua, Niko yakin pengunjung meningkat dua kali lipat. Saat ini, rata-rata pengunjung Kota Tua pada akhir pekan mencapai 15.000 orang.

Kompas TV Revitalisasi Kota Tua
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com