Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Aset yang Dilaporkan Sylviana sebagai Harta Kekayaannya

Kompas.com - 30/11/2016, 09:33 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta telah melaporkan harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tak terkecuali Sylviana Murni.

Cawagub nomor pemilihan satu itu terakhir kali melaporkan hartanya pada 1 Maret 2015. Berdasarkan laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) miliknya, Sylvi tercatat memiliki total harta sebanyak Rp 8.369.075.364 (Rp 8,3 miliar).

Harta yang dimiliki Sylvi terdiri dari beberapa aset. Sylvi memiliki aset harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan di Kabupaten Bogor, tanah di Jakarta Timur, dua aset tanah dan bangunan di Jakarta Timur, tanah dan bangunan di Jakarta Pusat, serta tanah di Jakarta Timur. Aset tersebut senilai Rp 6.612.333.000.

Kemudian, Sylvi juga mobil Honda Odyssey seharga Rp 450 juta dan empat motor yang totalnya seharga Rp 13 juta. Selain itu, dia mempunyai dua logam mulia yang nilainya masing-masing Rp 100 juta dan Rp 60 juta, batu mulia senilai Rp 25 juta, barang-barang seni dan antik seharga Rp 10 juta, serta barang bergerak lainnya senilai Rp 40 juta.

Sylvi juga berinvestasi sejak tahun 2008 sampai 2010 yang nilainya Rp 124.772.653. Dia pun memiliki dua aset giro dan setara kas lainnya senilai Rp 2.263.417.608 serta piutang Rp 72 juta.

Selain aset, Sylvi juga tercatat memiliki utang sebesar Rp 1.401.447.897 dalam bentuk pinjaman uang. Adapun rincian harta kekayaan Sylvi dan cagub-cawagub lainnya dapat dilihat di laman KPU DKI Jakarta, www.kpujakarta.go.id.

Kompas TV Sylviana Murni Mengikuti Pengajian
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com