Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Metro Yakin Aksi 2 Desember Berjalan Tertib

Kompas.com - 01/12/2016, 07:14 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan menampik jika aksi dari sejumlah organisasi masyarakat (ormas) pada 2 Desember 2016 disebut aksi unjuk rasa. Menurut dia, aksi tersebut merupakan kegiatan doa bersama.

"Bukan demo, (itu) doa bersama," ujar Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (30/11/2016) malam.

Iriawan yakin aksi 2 Desember itu akan berjalan tertib. Sebab, acara tersebut akan diisi oleh doa, istigasah, dzikir bersama, tausiah agama dan diakhiri dengan shalat Jumat berjamaah.

Mengenai akan ikut sertanya kelompok mahasiswa dalam aksi damai tersebut, Iriawan tak mempermasalahkannya. Ia yakin massa aksi akan tertib mengikuti aksi tersebut.

"Kita lihat saja, masak doa bersama macam-macam. Ya kalau mau aneh-aneh kayak kemarin berati mencoreng nama baik yang bersangkutan dong," ucap dia.

Senada dengan Iriawan, Pangdam Jaya, Mayjen Teddy Lhaksamana pun mengatakan aksi 2 Desember bukan aksi unjuk rasa. TNI siap membantu Polri mengamankan kegiatan tersebut.

"Yang pertama tidak ada istilah aksi-aksi, kemudian jangan ada yang memaksakan kehendak, TNI pasti akan membantu semaksimal mungkin apa yang dibutuhkan oleh Polda," kata Teddy.

Aksi damai 2 Desember 2016 digelar di silang Monas, Jakarta Pusat, mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB. Peserta unjuk rasa menuntut penegakan hukum yang berkeadilan dalam kasus dugaan penistaan agama.

Kompas TV Polri Imbau Warga Beribadah di Daerah Masing-masing
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com