Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sylviana Pertanyakan soal Dugaan Pelanggaran yang Dilaporkan Bawaslu

Kompas.com - 02/12/2016, 19:03 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sylviana Murni, mempertanyakan dugaan pelanggaran kampanye yang disebut pihak Bawaslu dilakukan oleh Sylviana dan calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono.

Ia juga merasa kaget disebut melakukan pelanggaran terkait alat peraga yang terbanyak dibandingkan dengan pasangan lainnya.

"Kalau pelanggaran administratif yang mana ya? Malah saya mempertanyakan, (pasangan) yang lain kayaknya enggak ada pengaduan begitu. Ya kalau saya sabar saja-lah, saya maafkan kok laporannya yang sangat sumir itu," kata Sylviana ditemui di Rawa Bebek, Pulogebang, Jakarta Timur, Jumat (2/12/2016).

(Baca juga: Kata Sylviana soal Laporan Harta Kekayaannya yang Hanya Sampai 2015 )

Kendati demikian, Sylviana tidak menyalahkan siapa pun terkait munculnya dugaan pelanggaran ini.

Ia berterimakasih kepada Bawaslu, khususnya kepada Ketua Bawaslu Provinsi DKI Jakarta Mimah Susanti yang telah melakukan klarifikasi terkait dugaan pelanggaran berupa politik uang ini.

Sylviana menduga, banyaknya pelanggaran dalam kampanyenya ini kemungkinan dilakukan oleh simpatisan yang tidak tercatat sebagai tim sukses di KPUD.

"Kami tidak emosional, ke depan kami harapkan ini catatan buat kami, buat tim kampanye kami," ujar dia.

Ketua Bawaslu DKI Mimah Susanti sebelumnya menyatakan, ada dugaan pelanggaran dalam program Rp 1 miliar per RW yang diusung Agus-Sylvi karena materi tersebut tidak ada dalam visi dan misi Agus-Sylvi.

Pihak Bawaslu kemudian melimpahkan dugaan pelanggaran itu kepada KPUD DKI karena perkara ini merupakan masalah administrasi yang menjadi wewenang KPUD.

(Baca juga: Bamus Betawi Dapat Anggaran Hibah, Sylviana Bilang "Alhamdulillah")

Selain soal program Rp 1 miliar per RW, Bawaslu menyerahkan penanganan dugaan pelanggaran alat peraga Agus-Sylvi kepada KPUD DKI.

Bawaslu mencatat, selama satu bulan masa kampanye Pilkada 2017, ada 120 alat peraga Agus-Sylvi yang ditertibkan.

Jumlah pelanggaran itu lebih banyak ketimbang dua pasangan calon lain dalam Pilkada DKI.

Kompas TV Alasan Sylviana Menjadi Cawagub AHY
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com